Menu

Sssttt! Gak Banyak yang Tahu, Ini 5 Tanda Wanita Hiperseks! Termasuk Gangguan Seksual Bukan Sih?

23 Agustus 2023 21:40 WIB

Ilustrasi suami istri saling memuaskan (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Perlaku seksual yang merupakan suaty kecanduan biasanya disebut hiperseksualitas. Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini akan mengalami fiksasi obsesif terhadap seks, tindakan seksual, dan fantasi seksual.

Meskipun kondisi ini lebih umum terjadi pada pria, wanita juga dapat mengalami hiperseksualitas. Berikut ini tanda wanita hiperseks dan kapan harus dibawa ke dokter seperti dikutip dari Very Well Mind melalui laman sindikasi konten suara.com. 

Tanda wanita hiperseks

Hiperseksualitas pada wanita dapat termanifestasi dalam berbagai perilaku dan gejala. Beberapa tanda-tanda yang mungkin muncul antara lain:

Perilaku Seksual Kompulsif: wanita dengan hiperseksualitas mungkin merasakan dorongan yang kuat dan sulit diatasi untuk terlibat dalam aktivitas seksual. Mereka mungkin merasa terobsesi dengan seks dan merasa tak dapat mengendalikan dorongan tersebut.

Fantasi Seksual yang Berulang dan Tak Terkendali: wanita dengan hiperseksualitas sering memiliki fantasi seksual yang intens dan sulit dikendalikan. Fantasi ini mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup.

Kesulitan dalam Hubungan: Hiperseksualitas dapat mengganggu kemampuan wanita untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan orang lain, terutama dalam konteks hubungan romantis. Mereka mungkin cenderung lebih fokus pada keinginan seksual daripada aspek-emosi dalam hubungan.

Dorongan Seksual yang Tak Terkendali: Salah satu tanda utama hiperseksualitas adalah ketakmampuan untuk mengendalikan dorongan seksual. Wanita dengan kondisi ini mungkin merasa dorongan tersebut sangat kuat dan sulit untuk diatasi.

Melanjutkan Perilaku Meskipun Ada Kerugian: Meskipun dampak negatifnya terasa, wanita dengan hiperseksualitas mungkin tetap melanjutkan perilaku seksual yang berlebihan. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka.

Penyebab Hiperseksualitas pada Wanita

Meskipun penyebab pasti hiperseksualitas masih belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini:

Ketakseimbangan Kimia di Otak: Otak memiliki peran sentral dalam mengatur perilaku seksual. Ketakseimbangan zat kimia seperti dopamin dalam otak dapat memainkan peran dalam memicu hiperseksualitas.

Pengaruh Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis, seperti epilepsi, diyakini dapat memicu kerusakan otak yang menyebabkan hiperseksualitas.

Efek Samping Pengobatan: Beberapa jenis pengobatan, terutama yang memengaruhi keseimbangan dopamin, seperti yang digunakan dalam pengobatan penyakit Parkinson, dapat menyebabkan hiperseksualitas sebagai efek samping.

Faktor Risiko: Penyalahgunaan narkoba atau alkohol, riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan mental, dan pengalaman pelecehan seksual juga dapat meningkatkan risiko wanita untuk mengembangkan hiperseksualitas.

Pengobatan hipersek

Pengobatan untuk hiperseksualitas pada wanita dapat melibatkan pendekatan yang beragam, termasuk terapi kognitif-behavioral, terapi kelompok, dan terapi farmakologis.

Terapi kognitif-behavioral dapat membantu individu mengidentifikasi pola perilaku seksual yang merugikan dan mengembangkan strategi untuk mengendalikannya. Terapi kelompok juga dapat memberikan dukungan sosial dan ruang untuk berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami kondisi serupa.

Dalam kasus yang lebih kompleks, pengobatan farmakologis mungkin direkomendasikan. Obat-obatan seperti penghambat serotonin selektif atau obat antiandrogen dapat digunakan untuk mengurangi dorongan seksual yang berlebihan.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan