Fore Coffee, pelopor budaya kopi Indonesia, secara resmi meluncurkan gerai perdananya di Singapura. Sejak perjalanannya selama 5 tahun, Fore Coffee menunjukkan posisi sebagai pemain utama dalam peta kopi Indonesia. 

Sebagai pemerhati dan penggiat budaya kopi Indonesia di Singapura, Fore Coffee menawarkan lebih dari sekadar produk kopi semata. Ini menjadi momentum untuk rayakan kehidupan sehari-hari yang penuh inspirasi. 

Berdiri sejak 2018, Fore Coffee muncul sebagai kekuatan besar dalam industri kopi Indonesia, yang ditandai dengan dedikasinya terhadap kualitas dan inovasi. Keberhasilan brand ini terletak pada penggunaan teknologi canggih, mulai dari alat, hingga aplikasi seluler, digabungkan dengan teknik pencampuran biji kopi.

Fore Coffee menerapkan nilai keterampilan, tradisi, dan dan semangat komunitas. Dari kecintaannya terhadap Tanah Air, Fore Coffee mengkurasi biji kopi yang mewakili cita rasa unik dari setiap wilayah.

Co-Founder & CEO Fore Coffee,Vico Lomar mengatakan, rancangan strategi posisi brand dan menu Fore Coffee mencerminkan perannya sebagai duta budaya kopi Indonesia di Singapura. 

“Campuran kopi unggulan diciptakan dengan pemahaman mendalam tentang selera eksklusif warga Singapura, mengubah lanskap kopi lokal melalui lensa Indonesia,” tutur Vico dalam keterangan tertulis, diterima HerStory, Jumat (1/9/2023). 

Perjalanan ini mencerminkan keberlanjutan serta mendukung komunitas pertanian lokal. Peran barista dengan terampil memanfaatkan potensi biji kopi Indonesia untuk menciptakan cita rasa yang benar-benar khas. 

Melalui komitmen teguh, Fore Coffee mendapatkan biji kopi berkualitas tinggi secara langsung dari petani Indonesia di wilayah-wilayah seperti Aceh Gayo, Toraja, Jawa Barat, dan Bali. Biji kopi Fore Coffee menjalani proses pemanggangan dan persiapan yang cermat sebelum diolah dengan mahir oleh baristanya. 

Komitmen terhadap otentisitas ini juga tercermin dalam campuran kopi unggulan dengan membawa budaya ‘the Indonesian way’ di Singapura. Pasar kopi Singapura menawarkan peluang yang menarik bagi masuknya Fore Coffee. 

Menurut penelitian yang dilakukan pada Juni 2023 bekerja sama dengan Redseer, pasar kopi Singapura diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 5%, mencapai 1.286 juta USD pada 2027. 

Kecenderungan kuat warga Singapura terhadap kopi, rata-rata mengonsumsi 6-7 cangkir per minggu, sejalan dengan misi Fore Coffee. Brand ini meyakini kematangan pasar kopi di Singapura, dikombinasikan dengan kegemaran akan biji kopi Indonesia, terutama Arabika.

Ekspansi Fore Coffee ke Singapura berpusat pada minuman khas unggulannya. Mulai dari Gula Aren Latte, hingga Pandan Latte, dan Butterscotch Sea-Salt Latte. Gerai Fore Coffee di Singapura akan resmi dibuka pada tanggal 9 November 2023, di Bugis Junction.