Ilustrasi anak main di lantai (Sumber: Freepik)
Salah satu masalah yang sering menjadi kekhawatiran bagi orangtua dalam tumbuh kembang anak adalah stunting. Kondisi itu mengakibatkan anak memiliki tubuh lebih kurus dan pendek dibandingkan anak lain seusianya.
Topik pembahasan itu memicu pertanyaan, apakah setiap anak yang pendek sudah pasti stunting? Dokter spesialis anak dr. Isti Ansharina Kathin, Sp.A., menegaskan tak demikian. Dia bahkan menjelaskan bahwa memiliki tubuh pendek, misalnya seperti aktor Ucok Baba, bukan berarti mengalami stunting.
"Apakah bertubuh pendek pasti stunting? Tidak juga. Misalnya, maaf saya sebut nama, sepertu Ucok Baba, kita perlu lihat dulu. Dia secara ukuran tubuh disproporsional pada panjang badan pinggang ke atas dan pinggang ke bawah juga tidak proporaional," jelas dokter Isti dalam diskusi Penanganan Stunring bersama Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI) secara virtual, dilansir pada Selasa (26/2/2024).
Stunting sendiri mengalami petumbuhan tinggi badan di bawah rata-rata anak normal, akan tetapi dengan proporsi tubuh yang masih baik. Sementara yang terjadi pada tubuh Ucok Baba dengan ukuran yang tak proporsional, dr. Isti mengatakan bahwa kemungkinan penyebabnya karena kelainan pada tulang.
"Kemungkinan ada kelainan skeletal dan kelainan spinal," imbuhnya.
Angka stunting di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022 tercatat sebanyak 21 persen. Menurut dr. Isti, kebanyakan penyebab stunting di Indonesia terjadi karena anak kekurangan asupan yang bergizi. Penyebab kekurangan nutrisi itu juga bisa disebabkan karena berbagai kondisi.
"Asupan tidak banyak bisa karena kemiskinan atau orang tua tidak tahu kalau anak asupannya kurang atau kebutuhannya meningkat karena masalah thalasemia, mengidap gangguan metabolik lain, misal diare akibat sanitasi buruk, atau ada infkesi berkepanjangan," tuturnya.
Akibat kekurangan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu lama, itu yang menyebabkan tubuh anak stunting menjadi kurus. Dokter Isti menegaskan, bila anak sudah terlanjur stunting, maka tumbuh kembangnya akan terus berada di bawah rata-rata anak normal.
"Dia susah diperbaiki, kalau sekali stunting agak susah kita coba maksimalkan bisa aja tapi tidak seoptimal anak-anak normal," pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.