Menu

Ini Alasan Mengapa Wanita Sering Jadi Korban Ghosting, Jangan Terjebak Lagi Ya Beauty!

09 Maret 2021 13:45 WIB

frowning woman (freepik/lookstudio)

HerStory, Jakarta —

Setelah kasus Kaesang Pangarep yang telah meng-ghosting mantan kekasihnya setelah pacaran 5 tahun. Fenomena ghosting semakin marak dibicarakan dan biasanya yang jadi korbannya wanita.

Fenomena ghosting emmang sudah gak heran di kalangan masyarakat. Dahulu kala sering disebut dengan PHP atau pemberi harapan palsu seiring berjalannya waktu julukan itu tergantikan menjadi ghosting. Hal ini kerap terjadi dalam hubungan asmara, biasanya korbannya adalah wanita.

Ghosting merupakan suatu keadaan ketika salah satu dari dua orang memutuskan komunikasi tanpa alasan yang pasti. Bisanya salah satu ada yang menghilang tanpa memberikan penjelasan atau mengajak komunikasi dengan jelas. Hal ini memang menjengkelkan.

Sebenarnya, ghosting merupakan sikap dari ketidakdewasaan. Karena bagi orang dewasa komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan segala macam masalah bukan ghosting atau menghilang tanpa alasan yang jelas.

Jika kamu sering menjadi korban ghosting, bisa jadi kamu kurang peka terhadap tanda-tanda yang ada. Adapun tanda-tanda ghosting diantaranya komunikasi menurun, banyak agenda yang dibatalkan, kebohongan, hingga menghilang secara perlahan ataupun tiba-tiba.

Dilansir dari Live Science (09/03/2021), berikut alasan mengapa wanita lebih sering jadi korban ghosting

Terlalu Pede

Sebenarnya mempunya sifat percaya diri yang tinggi itu baik, namun jika terlalu kepede-an apalagi dalam hubungan percintaan yang belum pasti bisa membuat kamu sakit hati. Sebelum pria menyatakan oerasaanya sebaiknya kamu jangan terlalu kepedean kalau dia menyukaimu.

Kadang kali kepdean duluan sebelum membangun sebuah hubungan bisa membuat kamu menjadi korban ghosting. Bisa saja pria itu memang memiliki sifat yang ramah dan perhatian kepada semua orang. Oleh karena itu kamu hanya perlu bersikap biasa saja dan kurangi rasa kepedean ini.

Gak Ada Jaringan Sosial yang Sama

Seorang psikolog Tara Collins di Winthrop University mengatakan bahwa ghosting terjadi karena gak ada jaringan sosail yang sama antar dua orang akan lebih mudah untuk menyudahi semuanya dan menghilang tanpa adanya konsekuensi-konsekuensi yang diperkirakan akan terjadi.

Nah bisa jadi kamu dan gebetan gak punya suatu kesamaan atau jariangan sosial yang sama. Oleh karena itu salah satu akan merasa gak nyaman dan menghilang begitu saja.

Terlalu Pasif

Selain terlalu kepedean, bisa jadi kamu terlalu pasif sehingga membuat pria menjadi bosan dan menyerah begitu saja. Karena lelah dengan sikap kamu yang terllau pasif, dia lebih memilih menghilang tanpa kejelasan.

Biasanya sikap pasif terjadi karena beberapa hal bisa karena kamu gak suka sama pria itu atau kamu terlalu gengsi untuk membalasnya. Nah jangan sampai alasan yang kedua jadi penyebabnya ya, karena akan muncul penyesalan dikemudian hari.

Dekat dengan Pria Lain

Beauty, kalau kamu lagi suka dengan satu pria, sebaiknya menjauhi pria yang lainnya ya. Meskipun kamu gak punya perasaan dengan pria lain, tetapi kalau kamu masih meresponnya akan ada prespektif lain dari sang pria. Biasanya pria itu akan mundur bahkan ilfeel.

Terlalu Baik

Terlalu baik adalah sebuah alasan klasik untuk kamu dijadikan korban ghosing, meski begitu hal ini nyata. Banyak pria yang meng-ghosting wanita dengan alasan terlalu baik sehingga membuatnya minder. Padahal solusinya adalah komunikasi bukan meng-ghosting atau menghilang tanpa penjelasan.

Melakukan Hal Buruk ketika PDKT

Hal ini kerap terjadi di masyarakat. Beberapa pria ilfeel dengan beberapa hal misalnya terlalu narsis di sosial media atau yang lainnya. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa kamu menjadi korban ghosting. Sebenarnya kebiasaan kamu memang gak sefrekuensi aja dengan pria itu.

Nah jadi sudah tahu kan alasan mengapa wanita sering jadi korban ghosting? Daripada lelah menyalahkan pria yang telah meng-ghosting, lebih baik perbaiki diri yuk agar mendapat yang terbaik!