Menu

Pameran Lokal Ini Mampu Tarik Atensi Pembeli dari Singapura dan Malaysia, Simak Yuk Keseruan AKI 2024 di Batam!

14 Agustus 2024 19:00 WIB

Sandiaga Uno dalam pameran AKI 2024 di Batam (Istimewa)

HerStory, Jakarta —

Diketahui bahwa Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di Mega Mall, Batam, 2-4 Agustus 2024. Bahkan, acara ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno lho Beauty!

Pameran AKI 2024 diketahui berhasil menarik perhatian banyak wisatawan bahkan hingga pembeli dari Singapura dan Malaysia.

Tentu saja hal ini membuat pameran AKI 2024 menjadi ajang promosi produk-produk kreatif lokal ke pasar internasional.

Dalam sambutannya Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa berkat keputusan memindahkan acara ini ke Batam mereka langsung mendapat order dari wisatawan mancanegara seperti dari Singapura juga Malaysia. dan sebagian dari produknya (dalam 3 hari penyelenggaraan) sudah habis terjual. 

Hal ini kata Menparekraf Sandiaga, menunjukkan program yang dihadirkan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

Menparekraf berharap para peserta Pameran AKI Tanjung Pinang bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih pasar eksor. 

"Kita ingin produk-produk UMKM Kepulauan Riau ini bisa tampil sebagai andalan kita untuk menambah jumlah ekspor produk-produk ekonomi kreatif kita yang tahun ini ditargetkan mencapai 28 miliar dolar AS," kata Menparekraf Sandiaga.

Pameran turut dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam; Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa; serta Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti. Pameran ini merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf untuk memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif, guna menciptakan jejaring yang kuat dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

Pameran AKI 2024 Tanjung Pinan menampilkan berbagai produk unggulan dari subsektor fesyen, kerajinan tangan, kuliner, aplikasi, musik, dan film. Total ada 30 peserta yang berpartisipasi, dengan rincian 15 kuliner, 6 kriya, 4 fesyen, 1 aplikasi, 2 musik, dan 2 film. 

Produk-produk ini mendapat sambutan positif dari para pengunjung, termasuk wisatawan asing yang tertarik untuk membeli dan membawa pulang sebagai oleh-oleh. Keberagaman produk yang dipamerkan menunjukkan betapa kaya dan kreatifnya para pelaku industri kreatif di Indonesia.

Kesuksesan Pameran AKI 2024 di Batam juga membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah sekitarnya. Selain peningkatan pendapatan dari penjualan produk, acara ini juga mendorong pergerakan wisatawan dan konsumsi lokal yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. 

"Kami berharap acara seperti ini dapat terus diselenggarakan secara rutin dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan, tidak hanya oleh para pelaku industri kreatif tetapi juga oleh masyarakat luas dan wisatawan mancanegara," kata Menparekraf Sandiaga.

Selain menampilkan produk kreatif, Pameran AKI 2024 juga menyelenggarakan berbagai talkshow dan workshop yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam industri kreatif. 

Narasumber yang hadir termasuk Chef Norman dalam Funtalk Kuliner, Joni Astin dalam Funtalk Film, dan Rachmat Anggara dalam demo aplikasi. Aktivitas-aktivitas ini menambah nilai edukatif dari pameran dan memberikan wawasan baru bagi para peserta dan pengunjung.

Setelah 3 hari penyelenggaraan, terpilih 3 finalis terbaik yang akan mewakili Tanjung Pinang dalam Malam Puncak AKI 2024 yang akan diadakan di Jakarta pada bulan September 2024. Mereka adalah; DDWAN (Juara 1), SAMBAL MAK KOCAI (Juara 2), dan GUDEM BEE FARM (Juara 3).

Agnes Diva, founder dari DDWAN produsen kain dan akesoris yang terinspirasi dari budaya Niasdan akan mewakili Tanjung Pinang di Malam Puncak  AKI yang akan diselenggarakan di bulan September di Jakarta membeberkan strateginya ketika pameran sehingga booth-nya ramai dengan omset naik 200% dibanding penjualan di hari lain, dan menjadi juara 1. 

“Daya tarik tema display budaya lokal dengan fokus pada wastra Nusantara yang disajikan dengan sentuhan modern seperti design fashion yang praktis dan elegant. Kami juga memberikan pengalaman interaktif dimana pengunjung dapat mencoba dan mengenakan langsung produk-produk yang kami hasilkan dan memberikan tata cara penggunaan produk yang lebih tepat dan baik. Kami juga menyediakan QR code yang dapat dipindai oleh pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait produk yang akan konsumen beli”, jelas Agnes

Pengalaman berbeda dibagikan oleh Ade Ariyanto, owner dari SAMBAL MAK KOCAI yang menjadi juara 2 ini. Saat Pameran AKI di Batam lalu, produsen sambal tradisional dari Jambi ini memberikan sample gratis ke pengunjung Strateginya berhasil.

“Ketika mereka mencoba rata-rata menyukai dan memborong. Bahkan para turis Singapura yang sedan dada di Batam sampai mereka memborong hingga 50 buah botol untuk dibawa pulang,” seru Ade. 

Dalam 3 hari pameran ia bisa meraup penjualan hingga Rp 13 juta dari 400 lebih botol sambal yang terjual.

Ada juga pengalaman dari GUDEM BEE FARM, produsen madu Trigona SP atau madu tanpa sengat. 

“Madu kami memiliki banyak kandungan propolis karena di kembangkan di hutan alam dengan nextar multiflora," ulas Yulismawati owner GUEM BEE FARM. 

Agar semakin menguatkan keunikan dari budidaya madunya, Yulismawati yang mengaku penjualannya naik 100% dibanding hari lain ini, mengusung konsep “Kembali Ke Alam” saat pameran berlangsung. 

“Lebah madunya langsung di display tamu bisa melihat lebahnya, minum maduny langsung dari sarang, sambil kita edukasi sehingga pembeli tertarik”, jelasnya.

Artikel Pilihan