Memperingati International Women Day’s yang jatuh setiap 8 Maret, Citi Indonesia mengadakan webinar yang bertajuk Women in Action Unleashing the Power Within during Challenging Times (18/03/2021). 

Acara ini membahas mengenai kesetaraan gender yang dialami oleh wanita Indonesia. oleh karena itu menghadirkan narusmber para pemimpin wanita di Indonesia seperti I Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Marita Alisjahbana sebagai Indonesia Invesment Authority (INA), Risk Director dan Dyan Shinto Nugroho sebagai Government Relations Gojek. 

Diskusi kali ini membahas mengenai keseteraan gender yang di alami oleh wanita Indonesia dan dunia. Masalah kesetaraan gender dapat diatasi jika setiap wanita menjadi diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. 

“Saya rasa paling penting buat saya menjadi diri sendiri. Jadi diri sendiri kita percaya dan kita bisa rasakan lalu mengekspresikan diri kita,” ujar Marita Alisjahbana sebagai Indonesia Invesment Authority (INA), Risk Director.

Masalah kesetaraan gender yang sering dialami oleh wanita Indonesia adalah hilangnya hak asasi yang harus dimilikinya. Sebagian besar wanita pasrah jika hak itu dirampas atau gak terpenuhi. 

“Dalam memerangi kesetaraan gender gak pernah ada keraguan. Saya yakin sekali karena itu hak asasi saya,” ungkap Marita. 

Marita juga menambakan bahwa dirinya menemukan bahwa setiap eanita memiliki hak untuk menyampaikan sesuatu dan hak kebebasan untuk memilih. 

Selain Marita, narasumber lainnya yaitu Dyan Shinto Nugroho juga berpendapat mengenai kesetaraan gender. Menurutnya, masalah kesetaraan gender dapat diperangi ketika wanita mampu percaya pada kemampuannya sendiri. 

“Saya percaya sama kemampuan kita sendiri,” ungkap Shinto. 

Gak hanya itu, untuk menjadi wanita yang tangguh harus terus belajar dan berkepribadian baik. Termasuk dalam menjadi wanita karir harus memikirkan klien, bekerja dengan baik dan jujur. 

“Harus selalu memikirkan its not just about you. Tentunya selalu belajar dari orang-orang di sekitar kita,” pungkas Shinto.