Menu

Hati-hati dengan Demam Berdarah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

10 April 2025 13:15 WIB

Ilustrasi sakit karena demam berdarah. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu harus ingat jika Demam berdarah dengue (DBD) bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, dan dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Walaupun sering kali diawali dengan gejala seperti demam biasa, DBD bisa berkembang menjadi kondisi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Gejala Demam Berdarah

Menurut r. Fadhilah Az Zahro, IBCLC, CIMI di laman Alodokter, ada beberapa gejala yang harus benar-benar diwaspadai karena bisa jadi tanda bahaya dan pertanda bahwa pasien perlu penanganan medis lebih lanjut. Beberapa di antaranya adalah:

  • Gusi berdarah atau mimisan tanpa sebab yang jelas
  • Muntah darah
  • Buang air besar disertai darah
  • Nyeri hebat di bagian perut
  • Muntah terus-menerus dan tidak kunjung reda
  • Tubuh terasa sangat lemas padahal sebelumnya sudah merasa membaik
  • Gelisah tanpa sebab jelas
  • Jantung berdebar cepat
  • Napas terasa cepat dan pendek
  • Kulit terasa dingin, pucat, dan basah

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera cari pertolongan medis. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa.

Fase Kritis Saat Demam Mulai Turun

Biasanya, demam pada DBD berlangsung selama tiga hari. Tapi justru ketika demam mulai turun di hari ke-4 sampai ke-6, di situlah fase paling berbahaya bisa terjadi. Banyak orang salah mengira bahwa pasien sudah sembuh karena suhu tubuh menurun. Padahal, pada fase ini, risiko terjadinya perdarahan dan syok bisa meningkat karena cairan dalam pembuluh darah bocor ke jaringan tubuh.

Inilah mengapa pemantauan secara berkala, termasuk pemeriksaan trombosit dan kondisi fisik, sangat penting. Salah satu bentuk penanganan medis yang umum adalah pemberian cairan infus untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kestabilan tubuh.

"Demam pada demam dengue, biasa berlangsung 3 hari kemudian akan ada fase demam turun pada hari 4,5,6 yang biasanya di iringi dengan turunnya trombosit. Pada DBD, pasien berisiko mengalami perdarahan dan syok karena pembuluh darah kehilangan banyak cairan, maka dari itu diperlukan pemantauan darah lengkap (trombosit) berkala dan kondisi fisik serta terapi salah satunya melalui cairan infus," tutur dr. Fadhilah.

Lama Penyembuhan Bisa Berbeda-beda

Perlu diketahui bahwa lama penyembuhan demam berdarah bisa berbeda pada tiap orang. Proses rawat inap bukan hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk memantau sejauh mana terapi yang diberikan berhasil. Selalu diskusikan kondisi pasien dengan dokter yang merawat agar bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah?

Jika kamu atau anggota keluarga sedang menjalani perawatan atau masa pemulihan DBD, berikut beberapa hal yang bisa membantu proses penyembuhan:

  • Perbanyak minum air putih untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh
  • Konsumsi makanan bergizi dan seimbang, seperti sayur, buah, dan protein
  • Istirahat total, jangan paksakan aktivitas fisik
  • Atur suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman
  • Gunakan pakaian yang ringan dan tidak terlalu tebal agar tubuh bisa “bernapas”

Demam berdarah memang bisa sembuh, tapi jangan pernah anggap enteng. Kenali gejala-gejala berbahaya dan segera periksa ke dokter jika kondisi memburuk. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko komplikasi bisa ditekan, dan pasien bisa pulih dengan baik.

Artikel Pilihan