Menu

Haru! Semangat Cari Nafkah untuk Keluarga, Perempuan Penjual Ketupat di Pasar Minggu Ini Dapat Hadiah Kurban

13 Juni 2025 00:10 WIB

sumber konten: istimewa

HerStory, Jakarta —

Di tengah hiruk-pikuk persiapan Idul Adha, sebuah momen hangat dan mengharukan terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kutus Kutus, brand minyak herbal yang dikenal luas di kalangan perempuan urban, menggugah emosi publik dengan memberikan seekor kambing kurban kepada seorang penjual ketupat yang telah lama mencari nafkah untuk keluarganya.

Perempuan tersebut dikenal oleh warga sekitar sebagai sosok tangguh yang setiap hari berjibaku di pasar, memastikan dapur tetap mengepul meski hidup penuh tantangan. Tahun ini, ia belum bisa ikut berkurban karena keterbatasan ekonomi, sampai akhirnya Kutus Kutus menjawab doa baik itu dengan tindakan nyata.

Momen penyerahan hewan kurban berlangsung sederhana namun penuh makna. Ini bukan sekadar soal pemberian materi, melainkan simbol empati dan penghargaan terhadap peran perempuan dalam menopang kehidupan keluarga, sekaligus menjadi tulang punggung ekonomi informal.

"Kurban itu bukan tentang besar kecilnya hewan, tapi tentang ketulusan berbagi. Lewat gerakan kecil ini, kami ingin semua orang bisa merasakan semangat Idul Adha yang inklusif dan penuh cinta," ujar Arniel Sugiharto, CEO Kutus Kutus.

Gerakan ini memperkuat pentingnya kehadiran brand yang tak hanya fokus pada produk, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan sosial, terlebih bagi perempuan yang kerap memikul peran ganda di tengah kesenjangan ekonomi.

Di era di mana perempuan semakin vokal dalam memperjuangkan ruang dan perannya, kisah ini mengingatkan bahwa solidaritas dan empati tetap jadi elemen penting dalam kehidupan sosial. Kutus Kutus, lewat aksi kecil ini, memberi panggung pada suara-suara yang selama ini sering tak terdengar, para ibu dan perempuan pekerja yang memilih bertahan dalam senyap, namun pantas mendapat apresiasi setinggi-tingginya.

Dalam suasana Idul Adha yang sarat makna, aksi ini bukan hanya menyentuh hati, tapi juga membuka percakapan lebih luas tentang pentingnya membangun budaya saling mendukung antarperempuan. Bahwa setiap langkah kebaikan, sekecil apa pun, bisa menjadi kekuatan yang memperkuat komunitas.

Artikel Pilihan