Menu

Serba-serbi Dana Pendidikan Anak: Haruskah Dipersiapkan dari Jauh-jauh Hari?

18 Juni 2021 11:30 WIB

Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran meninjau aktivitas belajar tatap muka pertama di SMPN 1 Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Kamis (13/8/2020). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj)

HerStory, Jakarta —

Memasuki tahun ajaran baru, mungkin banyak orang tua yang merasa kesulitan dalam memenuhi biaya pendidikan anak. Hal ini memang masih jadi permasalahan banyak orang karena kurangnya kesadaran mempersiapkan dana darurat anak sedini mungkin.

Untuk itu, Perencana Keuangan Finansialku, Ninet Dangirani, S.E., CFP, QWP pun mengingatkan betapa pentingnya dana pendidikan anak Selain itu, ia juga membagikan kiat-kiat dalam mempersiapkan dana pendidikan anak.

Kapan Harus Mulai Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak?

Pertanyaan itu pasti sering muncul di benak para orang tua. Ninet pun menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk mempersiapkan dana pendidikan anak adalah sedini mungkin. Ninet menjelaskan jika sedang hamil, dana pendidikan anak bisa dipersiapkan setelah beberapa bulan kelahiran si kecil.

Namun, jika memang anaknya sudah ingin masuk sekolah, tak ada salahnya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak untuk jenjang pendidikan yang selanjutnya.

"Jika bicara kapan waktu yang tepat, ya kemarin saat mempersiapkan mau punya anak, menjelang kelahiran atau pas anaknya lahiran. Kita sudah susun rencana, bukan pas beberapa bulan lagi anak sudah mau masuk sekolah," ujar Ninet ketika live instagram bersama HerStory beberapa waktu lalu.

"Tapi, kalau udah telat ya nggapapa kita masih bisa persiapkan semaksimal mungkin karena sekolah anak itu enggak bisa ditunda," lanjut Ninet.

Apa Saja yang Harus Diperhatikan Ketika Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak?

"Sebenarnya ada dua hal yang harus diperhatikan saat mempersiapkan dana pendidikan anak, yang pertama adalah mempersiapkan sebagian dari biaya pendidikan anak atau keseluruhan biaya," ujar Ninet.

Ninet pun menjelaskan bahwa sangat penting bagi para orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak secara sungguh-sungguh. Hal itu disebabkan karena kenaikan biaya pendidikan itu enggak main-main, bisa lebih tinggi daripada bunga deposito.

"Apa saja yang harus dihitung, biasanya paling utama itu adalah uang pangkal karena itu biasanya nominalnya gede. Banyak banget biaya lain di luar uang pangkal, yang harus disiapkan, seperti uang SPP, uang buku, uang seragam, uang ekstrakulikurer dan nominalnya kalau ditotal itu enggak sedikit," beber Ninet.

"Ada juga beberapa hal yang dilupakan padahal harus dipikirkan, seperti uang makan anak dan uang transportasi. Belum lagi, biasanya orang tua harus mikir ada les tambahan untuk mengejar ketidakmampuan atau kekurangan si anak dalam beberapa mata pelajaran," lanjutnya.

Bagaimana Strategi dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak?

"Strateginya itu yang pertama sebagai orang tua tentukan dulu, jenjang pendidikan anak itu SD, SMP, SMA atau kita mau fokus untuk biaya kuliah karena kalo SD, SMP, SMA itu bisa sekolah negeri," terang Ninet.

"Selanjutnya melihat dari usia anak. Misalnya anak sudah kelas 5 SD jangan mempersiapkan untuk dana SMP karena sudah terlalu pendek jarak waktunya. Kalau sudah mengetahui jenjangnya, baru dipikirkan sekolah mana yang diinginkan orang tua misalnya sekolah swasta atau sekolah favorite di daerah dekat rumah," sambung Ninet.

Sebaiknya dana pendidikan anak sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Hal itu dilakukan agar cicilan untuk mengumpulkan dana pendidikan tak terlalu besar karena jangka waktunya yang masih panjang.

"Dana pendidikan anak sebaiknya dipersiapkan dari jauh-jauh hari, kita bisa mencicil sehingga dana yang dikeluarkan enggak terlalu banyak. Hal pertama yang harus diketahui adalah berapa lama lagi anak mulai membutuhkan dana pendidikan. Kalau jangkanya pendek, harus mencari instrumen investasi yang bisa mengejar dan enggak terlalu berisiko supaya kalau butuh uang enggak berkurang terlalu banyak," imbuhnya.

Investasi Apa yang Cocok untuk Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak?

"Karena inflasi pendidikan itu cukup tinggi maka kita musti cari investasi yang bisa berikan return yang lebih tinggi dari inflasi tersebut. Jadi kalau kenaikan 10 persen, kita harus cari investasi yang returnya minimal 10 persen," kata Ninet.

Tetapi, Ninet mengingatkan bahwa jangan sampai mengabaikan jangka waktu kapan dibutuhkan dana pendidikan anak. Ada beberapa pilihan instrumen investasi untuk dana pendidikan anak, misalnya cara paling sederhana adalah dengan rekening deposito. Tapi, karena return deposito lebih rendah dari inflasi pendidikan, usahakan tabungan pendidikan anak sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.

"Bisa juga pake emas, tetapi perlu diingat bahwa bisa terlilaht returnya tinggi itu memerlukan jangka waktu yang panjang. Bisa juga menggunakan asuransi pendidikan. Ada juga yang melalui reksadana atau saham ini lebih fleksibel bisa dibeli di mana saja, kapan saja dan bisa di jual dengan mudah. Returnya juga lebih tinggi, tetapi ada banyak banget pilihan reksadana," tukas Ninet.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan