Menu

Bicara soal Kematian kepada Anak? Begini Cara yang Tepat, Moms!

01 Juli 2021 15:30 WIB

Ilustrasi ibu berbicara pada anak. (Unsplas/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Kematian merupakan salah satu hal yang sulit untuk dibicarakan. Ketika menjelaskan bahwa ada orang terdekatnya yang meninggal dunia kepada anak-anak, tak jarang orang tua kesulitan membicarakannya. 

Meskipun begitu, orang tua harus tetap memberikan pengertian soal konsep kematian pada anak. Kematian bisa terjadi kapan saja pada orang-orang di sekitarnya. Tak menutup kemungkinan, anak sudah memiliki sedikit gambaran tentang kematian. 

Namun, hal itu belum tentu cukup. Orang tua perlu menjelaskan kepada anak dengan cara yang lebih matang agar anak bisa mempersiapkan diri dan berduka dengan baik jika suatu saat nanti kematian datang menghampiri orang terdekatnya.

Jangan bingung Moms, berikut cara membicarakan kematian yang tepat pada anak, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (1/7/2021).

1. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami

Ketika ada orang terdekat yang meninggal, orang tua cenderung menggunakan kata-kata bahwa mereka "sedang tidur" atau "sedang pergi lama."

Namun, hal ini ternyata bisa menimbulkan kesalahpahaman karena cara berpikir anak sangat sederhana. Anak-anak tahu bahwa orang yang sedang pergi atau tidur akan bisa kembali. Ini sebabnya mereka akan terus bertanya sampai rasa penasaran dan keingintahuan mereka terjawab.

Padahal, kematian merupakan suatu kejadian yang permanen, tidak bisa dibatalkan atau diperbaiki. Untuk itu, jelaskan konsep kematian dengan pilihan kata yang akrab, mudah dimengerti, dan singkat. 

2. Jangan hindari pertanyaan

Ketika anak bertanya terus mengenai kematian, Moms bisa menjelaskan sekaligus membantu anak dalam menghadapi rasa kehilangan orang yang dicintainya.

Moms juga bisa jelaskan apa penyebabnya, misalnya kakek meninggal karena kondisinya sudah sangat tua atau karena suatu penyakit. Beri tahu anak bawah tidak semua penyakit dapat menyebabkan kematian, hanya penyakit parah yang sudah tidak bisa diobati.

3. Pahami respons anak

Kematian bisa menyebabkan trauma pada anak. Maka, beri waktu pada anak untuk berduka dengan caranya sendiri. Jangan biarkan anak sendiran tenggelam dalam kesedihannya. Moms bisa katakan hal yang membuat dirinya tenang.

4. Kembali ke aktivitas normal

Jangan biarkan kesedihan yang dirasakan orang tua berarut-larut, diikuti oleh anak yang merasa jadi tak nyaman berada di sekitar orang tua. Cobalah kembali beraktivitas seperti biasanya supaya membuat perasaan menjadi lebih baik dan tidak akan terus terpuruk dalam kesedihan.

5. Hubungi dokter

Bila anak mengalami kesulitas untuk menerima kematian orang terdekatnya, seperti mengganggu tidur dan aktivitas lainnya, sebaik esgera konsultasikan kepada dokter.

Itulah beberapa cara untuk membicarakan kematian kepada anak yang bisa orang tua lakukan.