Menu

Pandemi Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes? Begini Cara Mencegahnya…

04 Agustus 2021 19:15 WIB

Ilustrasi diabetes. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga berakhir. Banyak kabar beredar kalau pandemi Covid-19 justru dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Lantas, benarkah seperti itu?

Diabetes adalah penyakit kronis yang berlangsung jangka panjang ditandai dengan meningkatnya kadara gula darah (glukosa) sampai di atas nilai normal. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh enggak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel. Jadi, glukosa menumpuk di dalam darah.

Menurut Spesialis Penyakit Dalam dr. Lucrezia Renata, Sp. PD., pandemi enggak meningkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus pada seseorang, kecuali kurangnya aktivitas fisik dan asupan gizi yang enggak seimbang dan cenderung berlebih, terutama saat work from home

“Pandemi Covid-19 mungkin kurang pas jika dibilang meningkatkan risiko terkena diabetes. Ini karena risiko diabetes tergantung dari aktivitas fisik dan asupan gizi setiap pasien,” kata dr. Lucrezia saat diwawancarai HerStory.co.id.

Diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang membahayakan saat seseorang positif terpapar Covid-19. Maka, kamu harus memerhatikan beberapa langkah pencegahannya.

Dokter Lucrezia memaparkan beberapa langkah tepat untuk mencegah penyakit diabetes melitus atau penyakit metabolik lainnya di saat pandemi Covid-19.

“Yang harus diperhatikan adalah aktivitas fisik dan asupan gizi. Jaga makanan tetap 4 sehat 5 sempurna sesuai kebutuhan kalori harian dan tetap aktif walau hanya di rumah saja,” ujar. Dr. Lucrezia.

Jika kamu terpapar Covid-19 dengan komorbid diabetes, maka kamu harus lebih waspada dan menjalani isolasi mandiri di rumah dengan perhatian yang lebih ekstra.

Pasien yang positif tertular Covid-19 dengan penyakit penyerta diabetes harus melakukan konsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis yang merawat status gula darah.

“Yang pasti harus konsultasi ke dokter. Baik dokter umum atau dokter spesialis yang merawat status gula pasien tersebut,” tutur dr. Lucrezia.

“Ini penting untuk mengendalikan kadar gula dan juga pengobatan Covid-19 yang tepat, sehingga penyembuhan bisa optimal,” lanjutnya.

Artikel Pilihan