Menu

Tips Jitu dari Seksolog Biar Kamu Klimaks di Ranjang Moms: Kenali Peta Seksualmu!

26 Agustus 2021 09:30 WIB

Seksolog, Zoya Amirin, M.Psi, FIAS. (IG @zoyaamirin/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Seksolog, Zoya Amirin, M.Psi, FIAS., mengatakan, orgasme adalah bagian dari puncak kepuasan yang dirasakan oleh wanita saat berhubungan seksual, namun seringkali tak banyak wanita yang bisa merasakannya. Hal ini bisa terjadi karena sang suami tak memahami cara yang tepat untuk membuat wanita orgasme, atau bahkan si wanitanya malah tak tahu peta seksualnya sendiri.

“Soal orgasme ini mungkin pertamanya kita itu harus tahu peta seksualmkita sendiri. Kalau kita gak tahu peta seksual kita, hampir gak mungkin kita bisa bereksplorasi dengan pasangan. Itu gak mungkin connect. Banyak orang yang curhat sama aku, ‘Mba, suamiku gak asik nih gak bisa bikin aku puas, pasti ada yang salah ya sama dia’. Nah pertanyaan kayak gitu pasti bakal aku jawab gini ‘Zona erotismu dimana? Kamu lebih mudah orgasme lewat apa, klitoris atau g-spot? Pertanyaan selanjutnya, kamu tau gak orgasme itu rasanya kayak apa?’. Kalau orang itu sendiri gak bisa jawab, ya kelar,” beber Zoya, saat live IG, Rabu (25/8/2021).

Dikatakan Zoya, hubungan seks yang berkualitas itu adalah yang memuaskan kedua belah pihak, sama-sama mencapai orgasme. Bukan having sex sekadar untuk memenuhi kewajiban saja.

“Orgasme itu bukan masalah teriak-teriaknya doang, tapi soal apa yang kita rasain. Kalau kita aja gak tahu the real orgasm itu rasanya kayak seperti apa, gimana caranya biar aku turn on, gimana sih daerah zona erotisku, harus diapain sih zona erotisku, kalau si wanita sendiri gak tahu dimana peta seksualnya sendiri, ibaratmya gini, lu masuk ke hutan belantara kira-kira gimana, lu akan sesat diranjang, man? So its your responsibility to know, bahwa gimana caranya kamu bisa turn on. Its your responsibilities sekali lagi,” papar Zoya.

“Yang penting kita kenali diri kita sendiri dulu, kenali peta seksual kita juga, supaya kita tahu apa yang bikin kita enak, dari situ kita bisa mengkomunikasikan ke pasangan kita kalau misalnya mereka juga kira-kira gak ngerti,” tambah Zoya.

Dipaparkan Zoya, peta seksual wanita itu adalah seluas bagian tubuh yang memiliki kulit, jadi bisa di mana aja, selain miss v dan payudara tentunya. Zoya pun menyarankan wanita untuk bisa mengenali titik erotis atau peta seksualnya sendiri. Cara melakukannya cukup mudah. Kata Zoya,  wanita bisa meminta bantuan pasangan untuk mengeksplorasi diri dengan sentuhan, ciuman atau jilatan, lalu rating bisa diberikan.

“Peta seksual wanita itu terletak pada seluruh bagian tubuhnya. Lebih dari payudara dan miss v, setiap jengkal kulit perempuan sebenarnya adalah zona erotis. Karena banyak nih laki-laki yang mau pemanasan itu langsung aja kalau gak ke payudaya ke miss v. Padahal di luar itu, peta zona erotis perempuan tuh luas sekali. Bisa mulai dari daun telinganya, bisa dari keningnya, rambut, punggung, tulang belikat, tangan, bahkan kaki, paha bagian dalam, perut, itu ada luas sekali,” terangnya.

“Contohnya saat menyentuh bagian A, kamu bisa beri bintang satu sampai lima yang artinya tidak puas sampai memuaskan sekali. Lanjutkan terus hingga seluruh bagian tubuh,” ujarnya.

Dengan melakukan pemetaan seperti itu, setiap pasangan tentu jadi lebih teredukasi tentang spot masa saja yang membuat mereka dan pasangan terangsang. Hal ini bisa dilakukan dari pria ke wanita dan sebaliknya.

“Ini nantinya bisa dijadikan patokan untuk pengulangan saat bercinta. Karena sudah tahu bagian mana saja, ya bisa mulai dari yang biasa sampai memuaskan,” terangnya.

Lantas, bagaimana cara membuat wanita klimaks di ranjang? Dikatakan Zoya, yang bisa membantu wanita mencapai orgasme itu, pertama yang paling penting adalah mood. Kita mesti tahu gimana mood kita supaya kita bisa berhubungan seks. Mood yang akan menciptakan suasana dan perasaan nyaman sehingga bercinta pun menjadi lebih memuaskan.

“Wanita itu untuk bisa membangun moodnya lu gak bisa diem-diem aja. Gak ada salahnya nih wanita yang memulai untuk sexting duluan. Itu akan membuat mood jadi oke,” imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut Zoya, kedua pasangan pun harus sama-sama bereksplorasi dan bereksperimen mengenai hal yang disukai dan tidak disukai.

“Pada saat mau foreplay kalau bisa jangan di ranjang dulu. Si wanita itu harus dikasih sexting dulu, digodain dulu. Nanti pas di ranjangnya, dieksplornya mulai dari level 1, lalu naik ke 2, ke 3 dst. Biar wanita itu lebih bergelinjang. Biar pas having sex-nya itu nanti dia akan lebih bergairah,” saran Zoya.

“Dan jangan lupa, making love sama having sex itu dua hal yang berbeda. Karena kita perlu cinta untuk bisa bercinta. Having sex itu adalah senggama. Tapi dalam hubungan yang paling seksi menurut aku dua-duanya harus ada, harus ada momen making love-nya, harus ada momen having sex-nya. Dan its awesome kalau dua-duanya bisa dilakukan,” baber Zoya.

Yang lebih penting juga, Zoya bilang bahwa dengan atau tanpa orgasme, pasangan harus bahagia jika mendapatkan seks yang membuat nyaman kedua belah pihak.

Good quality of sex itu yang penting. Bagaimana pasangan mampu memberikan rasa nyaman dalam melakukan seks, dia merasa dirinya bahagia dan mendapatkan cinta yang utuh dari pasangannya. Itu yang dibilang level tertinggi. Bukan dari bagaimana dia mendapatkan kepuasan seks dengan cara mendapatkan orgasme,” tuntas Zoya.

 Semoga informasinya berguna, ya Moms!