Menu

Waspada! Bisa Merusak Fungsi Jantung, Ini Caranya Mengatasi Darah Rendah

01 September 2021 11:00 WIB

Ilustrasi tensi darah. (pinterest/freepik)

HerStory, Bandung —

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah berada dibawah angka normal. Selain itu, tekanan darah rendah juga menandakan bahwa jantung, otak, dan beberapa bagian tubuh lainnya enggak mendapatkan darah sesuai dengan kebutuhannya.

Kondisi ini mungkin memang enggak terlalu berbahaya jika tak menimbulkan gejala apapun. Umumnya, orang yang rutin berolahraga memiliki tekanan darah lebih rendah dibanding orang yang jarang melakukan aktivitas fisik.

Namun, jika tekanan darah terlalu rendah, kamu mungkin mengalami pusing kepala, bahkan hingga pingsan. Maka itu, meski tergolong wajar, jika sudah pada tingkatan yang parah, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan.

Jenis-jenis Tekanan Darah Rendah

1. Hipotensi ortostatik atau postural

Hipotensi yang satu ini adalah kondisi yang terjadi saat tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tidur. Gravitasi dapat menyebabkan darah berkumpul pada kaki saat berdiri.

Pada pasien yang mengalami hipotensi ortostatik sering kali mengalami kegagalan dalam menyeimbangkannya, sehingga tekanan darah justru semakin rendah, menyebabkan pusing kepala, pandangan yang kabur, dan mungkin kehilangan kesadaran diri.

2. Hipotensi postprandial

Hipotensi postpradial adalah tekanan darah rendah yang terjadi usai makan. Biasanya, kondisi ini muncul 1-2 jam setelah makan dan pada orang dewasa.

Setelah makan, darah akan mengalir menuju saluran pencernaan. Umumnya, tubuh akan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah tertentu akan menyempit demi membantu tekanan darah tetap normal.

Sayangnya, pada beberapa orang, mekanisme tersebut justru tidak berhasil, sehingga menyebabkan pusing kepala dan hilang kesadaran. Tekanan darah ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) atau orang yang menderita gangguan sistem saraf.

3. Neurally mediated hypotension

Sementara itu, tekanan darah rendah jenis ini terjadi karena kesalahan otak dalam menerima sinyal. Biasanya, kondisi ini terjadi saat Moms terlalu lama berdiri. Umumnya, dialami oleh anak-anak.

4. Hipotensi ortostatik dengan multiple system atrophy

Jenis tekanan darah ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson. Tekanan darah ini dapat menjadi penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem saraf yang mengontrol tekanan darah, ritme jantung, pernapasan, dan pencernaan secara bertahap.

Biasanya, jenis hipotensi ini berkaitan dengan tekanan darah tinggi saat sedang berbaring.

Penyebab Tekanan Darah Rendah

1. Dehidrasi

Dehidrasi memang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, kekurangan cairan juga dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah. Pasalnya, saat lebih banyak cairan yang hilang daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh, kamu mungkin merasa tubuh menjadi lemas, kepala pusing, dan mudah lelah.

2. Masalah kesehatan jantung

Penyebab hipotensi lainnya adalah adanya masalah pada kesehatan jantung. Beberapa penyakit jantung yang menyebabkan hipotensi adalah bradikardia atau detak jantung lemah, penyakit katup jantung, serangan jantung, dan juga gagal jantung.

3. Kehamilan

Kondisi ini juga bisa terjadi saat Moms sedang dalam masa kehamilan. Hal ini terjadi karena saat seorang wanita hamil, sistem peredaran darah meluas dengan cepat. Akibatnya, tekanan darah menjadi rendah.

4. Masalah endokrin

Hipotensi juga mungkin terjadi jika Moms mengalami masalah pada sistem endokrin. Misalnya, hipotiroidisme, gangguan paratiroid, kekurangan hormon adrenal, gula darah rendah, hingga diabetes.

5. Anemia

Anemia atau kekurangan darah di dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada saat itu, hemoglobin di dalam tubuh berada di bawah angka normal. Secara otomatis, saat tubuh tidak memiliki cukup darah, tekanan darah pun ikut menurun.

Cara Mengobati Darah Rendah

1. Obat vasopressin

Obat vasopressin adalah obat untuk mempersempit pembuluh darah agar menyebabkan peningkatan tekanan darah. Obat ini biasanya digunakan untuk kasus hipotensi kritis.

Vasopressin dapat dikombinasikan dengan vasolidator (nitroprusside, nitroglycerin) untuk menjaga tekanan darah sekaligus meningkatkan kerja otot jantung.

Nitroprusside digunakan untuk mengurangi beban sebelum dan setelahnya dan meningkatkan kerja jantung. Nitroglycerin secara langsung melemaskan pembuluh darah vena dan mengurangi beban sebelumnya.

2. Catecholamine

Catecholamine termasuk dalam obat adrenalin, noradrenalin, dan dopamin. Obat-obatan ini bekerja memengaruhi sistem saraf simpatetik dan pusat. Catecholamines juga berfungsi membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat serta menyempitkan pembuluh darah. Hal ini mempengaruhi menyebabkan peningkatan tekanan darah.

3. Obat darah rendah lainnya

Beberapa obat tekanan darah rendah tertentu ditargetkan khusus untuk mengobati kondisi jantung, masalah pembuluh darah, atau masalah sirkulasi darah yang bisa menyebabkan penurunan tekanan darah.

Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi saat Moms berdiri (hipotensi ortostatik). Misalnya, obat fludrokortison yang meningkatkan volume darah. Pada kasus hipotensi ortostatik kronis, dokter akan meresepkan obat midodrine (Orvaten).

Namun, untuk penggunaan obat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter supaya tak salah langkah ya Moms.