Menu

Jangan Asal Kasih! Begini ‘Hukum’ Pemberian Suplemen untuk Anak yang Tepat

06 September 2021 12:00 WIB

Kakak beradik sedang mengonsumsi makanan sehat. (pinterest/freepik)

HerStory, Bogor —

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, sebagian masyarakat sibuk mencari suplemen atau multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Tak hanya untuk orang dewasa, para orang tua pun berlomba-lomba membelikan suplemen untuk anaknya. Alasannya, daya tahan tubuh yang lemah akan membuat tubuh lebih rentan terhadap serangan virus.

Terkait hal tersebut, dokter spesialis anak, dr. Reza Fahlevi, SP.A., menuturkan bahwa pada prinsipnya tak semua anak membutuhkan suplemen vitamin tambahan. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ini sebenarnya bisa dilakukan dengan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang setiap harinya.

Sebelum memberikan suplemen vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh anak, kata dr. Reza, orang tua harus memastikan apakah kebutuhan vitamin dan mineral sudah terpenuhi dari makanan utama dan selingan.

“Suplemen adalah tambahan, tapi yang perlu diingat adalah yang utamanya nutrisi itu tetap dari makanan dan minuman anak sehari-hari. Bila nutrisi anak tercukup), maka tak perlu lagi mengonsumsi suplementasi vitamin dan mineral. Perlu diingat juga, pemberian suplemen atau multivitamin untuk anak ini pun perlu dikonsultasikan dengan dokter. Hal ini penting untuk mengevaluasi gizi si kecil dan biasanya hanya direkomendasikan apabila ada risiko defisiensi mikronutrien,” kata dr. Reza, menjawab pertanyaan HerStory, Minggu (5/9/2021).

dr. Reza menekankan, pemberian vitamin tambahan ini juga hanya diutamakan bagi anak yang sedang sakit, atau kurang nafsu makan. Ketika anak sehat, aktif, dan nafsu makan tinggi, maka tak perlu diberikan vitamin tambahan.

“Pemberian makanan yang sehat untuk anak harus cukup dan bervariasi. Suplemen boleh asal sesuai dengn dosisnya. Kalau bisa harus memberikan produk yang didesain untuk anak, agar dosisnya gak berlebihan,” terang dr. Reza.

Menyoal nutrisi anak sendiri, dr. Reza pun mengatakan, kualitas nutrisi sendiri ditentukan oleh komponen makronutrien, mikronutrien dan komponen lainnya agar tumbuh kembang anak baik, serta daya tahan tubunnya optimal. Lalu, anak juga perlu prebiotik dan probiotik yang merupakan salah satu komponen penting untuk pertahanan saluran cerna anak.

“Jadi, nutrisi ini ada makronutrien dan mikronutrien. Dua-duanya penting. Makronutrian terdiri dari karbohidrat, protein, lemak. Sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral. Kemudian ada juga komponen lainnya seperti probiotik dan prebiotik, juga AA, DHA. Ini juga harus ada dalam makanan juga penting untuk kesehatan anak. Tak hanya itu, cairan yang cukup juga penting ya untuk metabolism,” jelas dr. Reza.

Dikatan dr. Reza juga, probiotik merupakan mikroba baik berupa bakteri atau jamur yang dapat membantu pertahanan saluran cerna serta membantu proses pencernaan. Mikroba baik ini penting untuk mencegah berkembangnya mikroba jahat yang dapat menimbulkan masalah saluran cerna pada anak seperti muntah, diare, dan kembung. Probiotik secara alami dapat diperoleh dari susu probiotik atau produk turunan susu seperti yogurt. Kata dia, prebiotik merupakan makanan untuk probiotik yang umumnya diperoleh dari tumbuhan. Prebiotik ini pun penting agar probiotik dapat berkembang dengan baik pada saluran cerna anak.

Probiotik ditambah dengan prebiotic itu namanya simbiotik. Ini juga banyak manfaatnya baik untuk sistem imun juga termasuk untuk membantu perkembangan otak, infeksi saluran kemih.  Orang tua juga harus memerhartikan saluran cerna pada anak karena saluran cerna ini disebut juga sebagai otak kedua pada anak, karena pertumbuhan otak anak sangat tergantung pada kesehatan saluran cerna. Saluran cerna yang sehat menunjang penyerapan nutrisi yang optimal sehingga pertumbuhan otak anak akan optimal. Otak dan saluran cerna pada anak juga saling memberikan respon dan umpan balik satu sama lain. Jadi ini sangatlan penting diperhatikan orang tua,” terangnya.