Menu

Selain ‘Me Time’, Ini Tips Jitu Jaga Kesehatan Mentalmu Moms

04 Oktober 2021 18:25 WIB

Ilustrasi mencintai diri sendiri. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga yang juga co-founder KLEE, Debora Basaria, M.Psi, Psikolog., menuturkan, wanita khususnya para Moms, adalah salah satu orang yang rentan mengalami mental block alias kondisi psikologis yang menghambat seseorang untuk melakukan keterampilan atau performa kerja tertentu.

Sebabnya, karena para Moms ini punya banyak peran dalam kesehariannya. Sehingga tak pelak dapat memicu gangguan pada kesehatan mentalnya.

"Sebagai seorang wanita yang multiperan, jelas para Moms harus melakukan me time dan aware dengan kondisi mentalnya, terlepas dari peran-peran yang ada di pundaknya dia," tutur Debora, menjawab pertanyaan HerStory saat sesi Instalive, beberapa waktu lalu.

Selain me time, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari mental blocking atau burn out khususnya parenting, adalah dengan melibatkan pasangan dalam pengasuhan si kecil.

“Itu penting banget, lho, libatkanlah suami dalam mengurus anak. Para Moms ini kan bukan Super Women, fisik dan mental mereka juga bisa drop, kan!,” tutur Debora.

Tak lupa, kata Debora, ketika ingin melibatkan pasangan dalam hal pengasuhan, terlebih dulu para Moms harus menanamkan lower of expectation juga, jangan terlalu berharap sempurna kepada pasangan saat mengurus anak.

“Nah biasanya kan para Moms itu punya standar yang tinggi dalam mengurus si kecil. Misal kalau ngeliatDads pakein popok si kecil gak rapi, santai aja, jangan komentar atau malah jadi emosi ya, lihat aja si kecilnya juga, dia happy gak meski mungkin popok yang dipakainya sedkit melenceng dan gak rapi, jadi santai ajam begitu,” tutur Debora seraya tertawa.

Debora melanjutkan, yang penting lagi untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan mental para Moms adalah dengan self love. Tak hanya itu, ketika Moms sedang dilanda cemas yang berlebihan atau emosi yang meledak-ledak, untuk mengatasi ini, Moms bisa lh, melakukan teknik butterfly hug juga.

Adapun, butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi lebih tenang.

“Penting juga nih, self love, sayangi diri sendiri. Gak hanya itu, butterfly hug itu bantu banget kalau kita merasa butuh energi. Jangan lupa juga kita harus percaya diri dalam artian gini, kalau ada sesuatu yang bikin kita cemas, lakukanlah juga afirmasi positif. Moms juga bisa bikin kata-kata yang memotivasi diri sendiri, karena itu mantra yang bisa jadi mood booster yang bikin energi kita jadi positif,” saran Debora.

Lalu, yang bisa Moms lakukan biar gak mengalami mental block ini adalah dengan melakukan pillow talk sebelum tidur dengan pasangan. Kata Debora, pillow talk, selain dapat meningkatkan keintiman emosional dan kepercayaan satu sama lain, juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mentalmua, lho Moms.

“Ya, pillow talak Itu bantu kesehatan metal. Relasi dengan pasangan akan harmonis. Dan ingat, Moms yang bahagia itu akan mengasuh anak dengan bahagia juga. Dan efeknya, nanti anaknya juga tumbuh kembangnya optimal,” tutur Debora.

“Jadi, inget ya Moms, jika kita gantungin kebahagiaan ke orang lain itu biasanya kita akan kecewa, jadi cintai dirimu sendiri, sayangi dirimu, yakinlah dengan peranmu. Jadi lets do it. Kalau lelah, istirahat dulu. Jadi its okay untuk time out, untuk me time, kerena sebenernya itu bisa me-recharge diri sendiri untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih baik lagi,” tandas Debora.

Lebih lanjut, Debora pun mengingatkan para Moms bahwa pola asuh yang otoriter juga bisa  menyebabkan si kecil mengalami mental blocklho!

“Yes, betul banget. Karena dengan pola asuh tersebut si anak bisa tertekan. Apa-apa salah, dia jadi takut, dan terhalang untuk fell free mengeluarkan kreativitas, ide. Bisa saja performa anak di sekolah itu bisa saja terganggu. Karena tadi ada kecemasan dan kekhawatiran dari anak dalam melakukan performa,” pesan Debora.