Ilustrasi bulu mata jatuh. (Consumer Health Digest)
Hayo... siapa disini yang masih percaya kalau bulu mata jatuh pertanda ada yang lagi kangen? Eits, jangan GeeR dulu!
Sayangnya itu hanyalah sebuah mitos belaka, Beauty.
Bulu mata yang jatuh merupakan hal yang normal sebagaimana rambut yang bisa mengalami kerontokan. Berdasarkan kacamata medis, bulu mata jatuh disebabkan karena bulu mata memiliki tiga siklus pertumbuhan.
Diantaranya fase anagen (pertumbuhan) dimana bulu mata tumbuh secara aktif, fase catagen (transisi) saat bulu mata berhenti tumbuh dan bisa menjadi salah satu penyebab bulu mata jatuh alias rontok, terakhir fase telogen (istirahat) yakni bulu mata tak mengalami kerontokan selama 100 hari.
Setelah fase istirahat selesai sekurangnya delapan minggu, bulu mata akan mengalami kerontokan lalu kembali pada fase anagen.
Selain karena fase pertumbuhan tersebut, ada pemicu lain yang bisa menyebabkan bulu mata rontok.
Seperti dilansir dari laman vsp.com (7/10/2021), berikut 4 diantaranya.
Ketika mengalami stres secara tak sadar terkadang kita kerap menarik atau menggosok mata yang bisa menyebabkan bulu mata turut berjatuhan. Beriringan dengan rambut yang juga akan mengalami kerontokan lantaran emosional yang sedang tak terkontrol.
Penggunaan maskara dan penjepit bulu mata secara tak langsung bisa membuat bulu mata menjadi rontok. Apalagi jika memakai maskara sampai terbawa tidur. Belum lagi jika ditambah eyelash extention yang menempel pada bulu mata asli bisa menyebabkan bulu mata ikut rontok.
Bulu mata juga bisa rontok jika kelopak mata sedang mengalami radang. Dimana pada kondisi ini, kelenjar minyak kelopak mata tak berfungsi dengan baik dan memicu bulu mata menjadi rontok.
Jika sedang berada dalam perawatan medis tak menutup kemungkinan bulu mata akan mengalami kerontokan. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan adanya pengaruh obat dan ketidakseimbangan hormon.