Menu

Heboh Skandal Kim Seon Ho, Kenali Masalah Mental yang Mungkin Dialami Wanita Aborsi

21 Oktober 2021 10:42 WIB

Ilustrasi aborsi (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Aktor utama drama Korea, Hometown Cha Cha Cha, Kim Seon Ho, terus menjadi sorotan setelah ia mengakui bahwa dirinya memang pernah menjalin asmara dengan seorang wanita berinisial A, yang tulisannya menghebohkan publik beberapa hari belakangan.

Dalam sebuah tulisan di media sosial, wanita tersebut mengaku pernah berpacaran dengan seorang aktor berinisial K. Bukan cuma itu, ia juga mengatakan dirinya sempat melakukan aborsi atas permintaan kekasihnya tersebut.

Setelah bersedia melakukan aborsi dengan iming-iming akan dinikahi, aktor yang disebut sedang berada di puncak popularitasnya saat ini malah memutuskan mengakhiri hubungan mereka.

Tentu saja hal ini membuat banyak penggemar Kim Seon Ho merasa kecewa. Banyak pula yang merasa sedih dan bersimpati pada mantan pacar Kim Seon Ho, karena telah melalui hal sulit.

Terkait hal ini, banyak wanita mengalami masalah kesehatan mental saat melakukan keputusan tersebut. Menurut American Pregnancy Association, aborsi dapat menyebabkan beberapa perasaan seperti tertekan, cemas, depresi, penyesalan, amarah, malu, kesendirian, hingga memiliki harga diri yang buruk.

Melakukan aborsi juga dapat memicu insomnia atau gangguan tidur lainnya, gangguan makan, hingga menimbulkan pikiran untuk bunuh diri. Inilah yang menyebabkan beberapa perempuan, termasuk mereka dipaksa untuk melakukan aborsi, mungkin lebih rentan mengalami komplikasi kesehatan mental.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penolakan aborsi dapat menyebabkan lebih banyak tekanan emosional daripada mereka yang bersedia untuk aborsi.

Diketahui, dalam kasus Kim Seon Ho, wanita A sempat mengaku jika dirinya sempat ragu melakukan aborsi. Terlebih, kata dokter, kondisi kesehatannya yang lemah, bisa membuatnya sulit untuk kembali memiliki keturunan lagi.

Ya, pastinya setiap orang menanggapi prosedur semacam itu secara berbeda, sehingga, apa pun yang terjadi, potensi emosi dan kondisi yang disebabkan oleh aborsi tidak boleh dianggap enteng.

Nah, jika kamiu merasa tertekan secara emosional atau mental tentang aborsi (baik sebelum atau sesudah prosedur), mempelajari cara mengatasinya sangat penting untuk melindungi kesehatanmu. Berikut yang bisa kamu lakukan untik mengatasi hal tersebut.

1. Bicaralah dengan seseorang yang kamu percayai

Temukan teman, anggota keluarga, rekan kerja, atau siapa pun yang dapat membantumu dalam masalah ini. Terkadang, curhat pada teman tepercaya adalah semua yang Anda butuhkan.

2. Jangan mengisolasi diri sendiri

Meskipun kamu mungkin merasa ingim untuk menarik diri dari keluarga dan teman, cobalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang dapat menawarkan dukungan. Isolasi hanya dapat memperkuat perasaan secara negatif.

3. Dapatkan bantuan dari seorang profesional

Keputusan besar seperti ini terasa luar biasa dan membuat stres. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu membimbingmu melalui peristiwa kehidupan yang mendalam ini.

4. Jangan biarkan orang menekanmu

Seperti banyak situasi kehidupan, kamu mungkin merasakan tekanan dari teman, keluarga, atau pasangan. Ingatlah bahwa aborsi pada akhirnya adalah pilihanmu dan milik dirimu sendiri, karena kamulah yang akan bertanggung jawab untuk itu.

5. Evaluasi situasimu

Seringkali, seorang perempuan tidak menginginkan aborsi tetapi tahu bahwa menjaga dan membesarkan anak bukanlah pilihan terbaik, membuat mereka terdengar seperti tidak punya pilihan lain. Evaluasi skenariomu untuk mengidentifikasi solusi potensial, seperti adopsi.

6. Dapatkan perawatan terbaik

Jika memutuskan untuk melakukan aborsi, kamu berhak mendapatkan perawatan terbaik. Carilah fasilitas yang memahamimu dan situasimu.

7. Memahami pilihanmu

Jika kamu menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan dan merasa stres, cemas, depresi, atau tidak nyaman secara emosional memikirkan aborsi, kamu harus berbicara dengan dokter tentang pilihan yang kamu buat.

Sementara aborsi tetap menjadi pilihan, kamu mungkin ingin mempertimbangkan adopsi atau memulai sebuah keluarga. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu memandu kamu melalui kemungkinan, sementara seorang ginekolog atau dokter kandungan dapat membantumu lebih memahami kehamilan, persalinan, dan keluarga berencana.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan