Menu

Intip Yuk Tradisi Wiwitan ala Petani Alias Makan Bareng di Sawah Menjelang Panen

22 November 2021 14:15 WIB

Tradisi wiwitan di Desa Bangun Jiwo, Bantul, Yogyakarta

HerStory, Jakarta —

Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budaya yang berbeda-beda dan juga unik. Apalagi dalam hal upacara adat untuk merayakan sesuatu atau berdoa untuk keberhasilan.

Nah, di Pulau Jawa, para petani selalu menyelenggarakan tradisi wiwitan jelang masa panen tiba. Tradisi ini biasanya digelar sebagai wujud terima kasih serta rasa syukur kepada bumi sebagai 'sedulur sikepi' dan Dewi Sri (Dewi Padi) yang dipercaya telah melimpahkan rezeki kepada para petani. Cukup unik, kan?

Wiwitan sendiri menjadi bentuk keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Tuhan menciptakan alam semesta dan menganugerahkannya kepada manusia. 

Untuk itu, manusia bertugas untuk mengelolanya dengan baik. Sebagai ungkapan syukur, manusia mengembalikan sebagian nikmat yang telah diberikan dengan tasyakuran.  

Tradisi wiwitan biasa digelar di areal persawahan yang sudah siap panen dengan dipimpin tetua di kampung tersebut, yang biasa disebut 'Mbah Kaum'. 

Wiwitan sendiri berasal dari kata wiwit yang dalam bahasa Jawa berarti mulai. Karena itu, upacara ini merupakan simbol waktu memulai panen padi, yang diawali dengan aksi potong padi yang dilakukan oleh Mbah Kaum. 

Sebelum memotongan padi dan menyantap bersama hidangan uborampe, para petani akan berkumpul untuk berkarnaval menuju area persawahan. Mereka mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa uborampe (perlengkapan), seperti ingkung ayam, jajan pasar dan tumpeng.

Orang tertua atau Mbah Kaum kemudian memulai prosesi dengan berdoa, lalu dilanjutkan memotong sebagian padi sebagai tanda padi sudah siap dipanen. 

Namun sebelum Mbah Kaum datang, petani sudah menyiapkan peralatan yang dipakai untuk tradisi wiwitan seperti kendil yang berisi air, ani-ani (alat untuk memotong padi), bunga mawar, menyan serta kain jarik untuk membungkus hasil padi yang sudah dipetik Mbah Kaum.

Setelah ritual selesai dilakukan, hal selanjutnya yang dilakukan para petani adalah membagikan hidangan uborampe yang sudah disiapkan kepada warga sekitar. Makanan yang disajikan yaitu nasi gurih, ayam kampung, sayur nangka, krupuk, tahu tempe, teri, peyek serta jajan kecil, telur, thonto dan biasanya dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Tak hanya petani, setiap warga boleh mengikuti tradisi wiwitan tersebut tanpa terkecuali dan memakan makanan yang sudah disiapkan itu bersama-sama. Karena itu, tradisi upacara adat wiwitan juga bisa dianggap sebagai wujud menjalin hubungan silaturahmi warga satu sama lain.

Kalau tertarik untuk melihatnya, kamu bisa menyaksikan acara ini saat liburan ke Jawa, khususnya Jawa Tengah, saat musim panen tiba.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan