Ilustrasi ibu memarahi anak (Howcast/edited by HerStory)
Mengancam kerap kali menjadi jalan pintas untuk membuat anak nurut dan untuk mengendalikan tingkah laku anak. Misalnya "Jangan main ke sana, nanti Mama cubit,".
Mungkin Moms gak bermaksud sungguh-sungguh untuk mengancam anak. Tapi, tanpa disadari kalimat seperti itu juga termasuk ancaman. Dirangkum dari berbagai sumber, Senin, (22/11/2021), berikut dampak negatif mengancam anak.
Setiap ingin tahu tentang sesuatu, Moms selalu mengancam atau mengekangnya. Ini akan membuat anak jadi gak percaya diri atau selalu merasa gak mampu mencoba hal-hal baru.
"Jangan main keluar rumah, nanti kamu diculik orang," kalimat seperti itu bisa membuat anak jadi takut bereksplorasi.
Jika terbiasa menggunakan ancaman, maka anak akan terbiasa mengabaikan Moms. Akibatnya, Moms perlu selalu meningkatkan atau memberi ancaman lebih keras daripada sebelumnya.
Di periode emas usia 0-5 tahun, rasa ingin tahu balita tentu sangat besar, dan itu bisa terpatahkan jika Moms sering mengancam anak. Akibatnya, anak tumbuh menjadi sosok penakut karena setiap penasaran, Moms selalu melarangnya bahkan mengancamnya.
Semua yang ingin anak coba, harus atas seizin Moms, dan seringkali berakhir dengan larangan atau bahkan ancaman. Akhirnya, anak gak pernah belajar mengambil keputusan, karena keburu takut dengan ancaman-ancaman orang tuanya.
Memberikan ancaman pada anak merupakan pola asuh yang gak baik ya, Moms. Melindungi boleh saja, tapi jangan sampai mengekang Si Kecil dengan ancaman.