Menu

Sering Makan Seafood? Hati-hati Bahaya ini Mengintai!

28 November 2021 22:00 WIB

Makanan Laut. (Pixabay/Edited by HerStory)

HerStory, Depok —

Makanan laut yang biasa dikenal sebagai seafood, dinilai menyehatkan karena tak mengandung lemak tinggi seperti daging merah. Seafood juga mengandung asam lemak omega 3 yang menyehatkan organ tubuh seperti jantung, vena, dan arteri dalam membentuk sistem kardiovaskular.

Meskipun tergolong sebagai makanan sehat, Beauty juga harus berhati-hati karena seafood menyimpan bahaya. Bahaya seafood ini biasa terjadi karena terjadinya kontaminasi polutan atau logam yang sangat tinggi. Kontaminasi bahan berbahaya ini bisa menyebabkan masalah pada kesehatan tubuh.

Melansir dari thehealthsite.com, berikut beberapa bahaya seafood bagi kesehatan.

Mengandung merkuri penyebab kanker

Kandungan logam berat terdapat pada beberapa makanan laut. Logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium telah ditemukan di beberapa makanan laut, terutama pada spesies yang ada di puncak rantai makanan seperti marlin, tuna, ikan todak, dan king mackerel atau surmai.

Studi mengatakan bahwa manfaat kardiovaskular ikan pun bisa hilang dengan adanya logam berat yang ada di dalam makanan laut. Selain itu, keracunan merkuri melalui makanan laut juga dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun pada wanita.

Terkontaminasi parasit

Makanan laut dapat terkontaminasi oleh patogen parasit dalam keadaan tertentu seperti polusi tinja kehidupan akuatik dan polusi air yang disebabkan oleh industri, rumah, dan restoran. Hal ini terlihat pada makanan olahan ikan mentah atau setengah matang seperti sashimi dan sushi.

Parasit makanan laut termasuk Anisakis simplex dan cestodes (cacing pita) dapat menyebabkan bahaya kesehatan seperti reaksi alergi, perforasi usus, diare dan nyeri di perut. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, fungsi hati yang rusak, diabetes dan orang tua sangat berisiko mengalaminya.

Infeksi bakteri

Bahaya seafood yang ketiga yaitu mengandung bakteri. Bakteri dari spesies vibrio, salmonella, shigella, Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus dapat mencemari makanan laut. Patogen ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lambung seperti diare, mual, muntah, dan kram perut.

Infeksi virus

Makanan laut juga dapat membawa virus menular seperti virus norovirus dan hepatitis A, yang menyerang hati. Infeksi Norovirus biasanya dapat sembuh sendiri, tetapi tetap dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti demam, sakit kepala, diare, mual, sakit perut, dan nyeri tubuh.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus hepatitis A dapat menyebabkan gagal hati akut pada orang dewasa yang lebih tua.

Kontaminasi racun

Kontaminan racun organik adalah bahan kimia alami atau buatan manusia seperti Persistent, Bioaccumulative Toxins (PBTs): dioksin dan senyawa seperti dioxin. Dioksin ini akan terakumulasi di jaringan lemak ikan dan diteruskan pada saat mengonsumsinya.

Lebih dari 90 persen paparan dioksin manusia terjadi melalui makanan seperti produk susu, daging, dan ikan. Bahan kimia ini diketahui menyebabkan kerusakan kekebalan, fluktuasi hormon, dan kanker. Kondisi ini juga dapat diturunkan dari ibu ke anak melalui plasenta dan ASI.

Artikel Pilihan