Ilustrasi Anak Tidur (Pinterest/The Pragmatic Parent)
Gak hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami masalah tidur, anak-anak pun juga bisa mengalami gangguan tidur lho. Sebanyak 69% anak-anak berusia di bawah 10 tahun mengalami gangguan tidur, salah satunya mengigau. Gak sedikit orang tua yang merasa khawatir karena sang anak sering mengigau dan berbicara sendiri ketika tidur.
Pada dasarnya, mengigau adalah hal normal yang gak membahayakan kesehatan psikologis anak. Namun, kondisi ini juga bisa menandakan adanya situasi tertentu yang menurunkan kualitas tidurnya. Inilah yang harus digali orang tua.
Penyebab anak sering mengigau
Saat mengigau, anak-anak dapat berbicara, tertawa, mengerang, atau menangis sambil tertidur lelap. Mereka tidak melakukan hal ini secara sadar dan akan lupa dengan sendirinya saat bangun tidur.
Anak-anak yang mengigau bisa terlihat seolah sedang bicara kepada diri sendiri atau mengobrol dengan orang lain. Perkataannya dapat berkaitan dengan percakapan atau ingatan masa lalu, atau tidak berkaitan sama sekali dengan apa pun.
Uniknya, beberapa anak mengigau dengan suara yang sama sekali berbeda dengan suara aslinya. Mereka bisa saja melontarkan kalimat lengkap, kata-kata acak, atau erangan tidak jelas yang sering kali terdengar lucu bagi orangtua.
Mengigau awalnya diduga berkaitan dengan pergantian fase tidur. Akan tetapi, para ilmuwan sekalipun belum yakin akan hal hal ini karena kenyataanya anak-anak dan orang dewasa bisa saja mengigau pada setiap fase tidur.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak sering mengigau, diantaranya:
Wajarkah jika anak mengigau setiap hari?
Jika anak Anda mengigau sesekali dalam seminggu, kondisi ini tergolong wajar. Anda baru perlu waspada akan pola tidur si kecil apabila ia mengigau setiap malam selama satu bulan berturut-turut.
Terlalu sering mengigau mungkin menandakan bahwa anak Anda mengalami gangguan tidur yang lebih serius, misalnya:
Selama fase REM (rapid eye movement), tubuh mengalami lumpuh sejenak diiringi gerakan mata acak dan cepat. RBD menghilangkan fase kelumpuhan ini sehingga anak-anak dapat berteriak, marah, bahkan bertindak kasar saat bermimpi.
Salah satu penyebab anak sering mengigau yang satu ini juga sering disebut sebagai night terror. Gangguan ini menyebabkan perasaan takut berlebih pada beberapa jam pertama setelah tidur.
Night terror biasanya dipicu oleh kelelahan parah, kurang tidur, stres, dan demam. Anak-anak yang mengalaminya bisa berteriak, memukul, atau menendang sebagai respons dari mimpi buruk.
Sering mengigau juga bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan NS-RED. Gangguan ini dapat dipicu oleh stres, gangguan tidur lain, serta rasa lapar pada siang hari.
Anak yang mengalami NS-RED akan sering terbangun untuk mencari makanan. Perilaku ini sering kali disertai dengan mengigau. Esok harinya, anak biasanya tidak mengingat bahwa ia terbangun pada tengah malam.
Cara mengatasi anak yang kerap mengigau
Wajar bagi orangtua untuk merasa cemas saat mengetahui anaknya sering mengigau. Guna mengurangi kekhawatiran Anda, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan bersama si kecil:
Cara tersebut dapat diterapkan jika perilaku mengigau anak tergolong ringan.
Namun jika anak sudah terlalu sering mengigau, kerap bermimpi buruk, atau menjerit saat mengigau mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut bersama dokter spesialis.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.