Menu

Bumil dan Busui Merapat! Dokter Ingatkan Soal Pentingnya Asupan Yodium, Jangan Kekurangan! Efeknya Ngeri…

28 Januari 2022 14:40 WIB

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes. (Instagram/@dianasuganda)

HerStory, Jakarta —

Moms, apakah saat ini kamu hamil? Ya, saat hamil, dokter pasti menganjurkan untuk mengonsumsi asam folat, untuk membantu mengurangi risiko cacat saraf bayi. Tapi, ada juga zat gizi yang gak boleh ketinggalan nih untuk dikonsumsi ibu hamil alias bumil, Moms, yakni yodium.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes., perkembangan seorang anak sendiri sudah ditentukan sejak masa kehamilan. Karenanya, saat melalui masa kehamilan, sang ibu harus mendapatkan asupan nutrisi optimal, salah satunya yodium yang termasuk dalam nutrisi mikro.

dr. Diana bilang, yodium sendiri adalah mineral yang berhubungan dengan hormon tiroid yang mempengaruhi proses dan perkembangan janin. Asupan yodium yang cukup dapat menentukan perkembangan sang buah hati, termasuk perkembangan saraf dan kecerdasan anak.

“Selama ini, sebagian masyarakat tahu mengenai manfaat dari yodium masih terbatas pada upaya pencegahan penyakit gondok. Padahal, yodium merupakan salah satu mineral yang kita butuh hanya sedikit tapi perannya sangat amat penting. Ya, dampak dari kekurangan yodium jauh lebih luas dan dapat terjadi pada semua usia,” kata dr. Diana, saat acara Virtual Press Conference: Rayakan Hari Gizi Nasional 2022, Royco Pertegas Komitmen Atasi Malnutrisi melalui Aksi dan Kolaborasi Strategis, sebagaimana dipantau HerStory, belum lama ini.

“Jadi, jika orang tua ingin anaknya cerdas, selain tadi memenuhi gizi seimbang, memenuhi mikronutrien terutama yodium itu gak boleh lupa, karena dengan kita makanan dengan konsumsi yang bagus, maka anak kita akan cerdas. Kebalikannya, kalau kurang ya kecerdasannya berkurang, ada lagi masalah keterbelakangan mental, itu berhubungan dengan proses perkembangan otok,” lanjut dr. Nadia.

Terkait kebutuhannya sendiri, dr. Diana bilang, orang dewasa membutuhkan setidaknya 150 mikrogram yodium per hari, sementara ibu hamil butuh lebih banyak, yakni 220 mikrogram per hari. Sementara, ibu menyusui, kebutuhan yodium mencapai 250 mikrogram per hari.

“Jadi, anak-anak yang dikandung dari ibu yang kekurangan asupan yodium, secara fisik akhirnya potensi tumbuhnya yang harusnya lebih tinggi jadi kurang. Dan, hal bisa mengakibatkan terjadinya stunting, bisa terjadi kretinisme atau proses kerdil," ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Diana pun menekankan pentingnya soal intervensi gizi atau intervensi nutrisi dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Menurutnya, intervensi nutrisi ini sangat penting dan bisa dimulai sebelum ibu merencanakan kehamilan.

Karenanya, dr. Diana pun mengingatkan para calon orang tua untuk mengatur asupan gizi sebelum menjadi orang tua demi kebaikan si kecil di masa depan.

Jadi, intervensi nutrisi ini sangat penting pada pertumbuhan dan perkembangan anak kita. Bahkan 1.000 hari pertama itu merupakan golden period, jadi terbaik baiknya sebaik-baiknya saat gizi yang kita bisa berikan ya saat itu. Bahkan betul, sebelum merencanakan kehamilan itu kalau bisa calon orang tuanya pun sudah diatur nih gizinya. Diintervensi, jadi nggak bisa asal makan, nggak boleh asal kenyang, semua asupan kita harus diatur, terutama lengkap. Lengkap dalam hal apa? kita sudah bilang dari tadi tentang apa pemenuhan gizi secara seimbang, lengkap dari sisi mikronutrien dan makronutrien. Nah ini dua-duanya harus ada,” jelas dr. Diana.

Fyi Moms, makronutrien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk memberikan tenaga secara langsung. Contohnya karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah zat tambahan yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu vitamin dan mineral, termasuk yodium di dalamnya.

“Nah zat gizi makro ini nggak sendiri, dia harus ada temennya. Temennya itu mikronutrien. Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil, sedikit aja sebenarnya jumlahnya. Tapi kalau kita gak bisa mencukupi, ini metabolisme juga nggak bagus, proses pertumbuhan, perkembangan tubuh kita juga gak bisa sempurna. Nah maka penting sekali untuk intervensi gizi tadi, nutrisi kita dalam bentuk makro maupun mikronutrien,” pungkas dr. Nadia.

Artikel Pilihan