Ilustrasi urine (shutterstock/Edited By HerStory)
Warna urine bisa berbeda setiap harinya. Hal ini bisa dipengaruhi dengan apa yang kamu konsumsi saat itu. Misalnya, jika kamu kurang minum maka urin akan berwarna lebih pekat dan sebaliknya.
Tapi, kamu harus segera memerhatikan jika urine berwarna keruh atau seperti susu. Pasalnya, terdapat beberapa alasan mengapa urine bisa berwarna keruh. Berikut adalah beberapa penyebab yang membuat urine berwarna keruh, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (8/2/2022).
Menurut Olmui, urine keruh merupakan gejala utama infeksi saluran kemih (ISK). Ketika saluran kemih terinfeksi, bakteri berkumpul di urine dan membuatnya tampak keruh.
Selain keruh, ISK dapat menunjukkan gejala kemerahan pada urine, sakit atau perasaan terbakar saat buang air kecil, urine berbau busuk, sakit perut di bagian bawah dan punggung, sering buang air kecil, demam, kelelahan, serta gemetar.
Semakin kamu terhidrasi maka urine akan semakin jernis. Di sisi lain, dehidrasi dapat menyebabkan urine dapat menyebabkan urine berwarna gelap dan keruh.
Makanan dan obat-obatan yang menyebabkan urine berwarna kuning tua atau oranye dapat memberikan tampilan keruh. Ini termasuk makanan yang kaya vitamin B dan karoten, seperti wortel, bayam, brokoli dan buah-buahan. Urine keruh juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar, Rifampisin, Phenazopyridine, dan Warfarin.
Infeksi menular seksual (IMS) tertentu termasuk klamidia dan gonore dapat menyebabkan urine keruh. Urine keruh dari gonore terjadi ketika keluarnya cairan dari penis atau vagina yang disebabkan oleh infeksi membuat kontak dengan urine, memberikan penampilan keruh.
Batu ginjal terjadi pada sekitar 10% orang, dan dapat menyebabkan urine keruh. Selain urine keruh, kamu dapat memperhatikan gejala lain, seperti nyeri parah di satu sisi punggung bawah, sakit perut, mual, muntah, darah, urine berbau busuk, demam, dan kedinginan.
Itulah beberapa penyebab dari urine yang berwarna keruh.