Menu

Enggak 100 Persen Efektif, Ini Lho Penyebab Kondom Gagal Mencegah Kehamilan

23 Februari 2022 19:40 WIB

Ilustrasi wanita memegang kondom (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Kondom menjadi pilihan banyak pasangan untuk mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS). Ketika digunakan dengan benar, kondom memiliki tingkat yang sangat tinggi untuk mencegah kehamilan.

Meski begitu, kondom tidak 100 persen efektif untuk mencegah kehamilan. Kondom memiliki tingkat efektivitas 98 persen, artinya masih ada dua persen kemungkinan bisa terjadi kehamilan. 

"Kondom adalah alat kontrasepsi yang bagus, tetapi tidak sempurna," kata ahli kesuburan dan ahli endokrinologi reproduksi Brian A. Levine, M.D., sebagaimana dikutip via Akurat.co pada Selasa (22/2/2022). 

Sementara Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tingkat kegagalan kondom adalah 13 persen dengan penggunaan tipikal (dunia nyata). 

Adapun alasan utama kondom gagal mencegah kehamilan adalah pemakaian yang tidak benar. Pelajari cara menggunakan kondom dengan benar untuk membantu mengurangi robekan atau slip. Untuk memasang kondom dengan benar, mulailah dengan meremas ujungnya dengan jari telunjuk dan ibu jari satu tangan sehingga tidak ada udara yang terperangkap di dalamnya, lalu gulung perlahan dengan tangan yang lain.

Penting untuk menyisakan sedikit ruang di ujungnya, jika tidak, kamu dapat menciptakan efek balon setelah ejakulasi dan kondom bisa pecah. Dan, bukanlah ide yang baik untuk memakai kondom di tempat gelap, menurut Durex UK.  

Selain cara pemakaian, banyak pria juga salah dalam memilih ukuran kondom. Jika terlalu kecil atau terlalu besar, kondom dapat robek, jadi bereksperimenlah dengan kondom dengan ukuran berbeda untuk mendapatkan ukuran yang pas. Atau, kamu dapat mengukur  penis saat ereksi. Ini membantu kamu mengetahui panjang, lebar, dan ketebalan yang tepat. Setelah itu, kamu dapat mencocokkan ukuran dengan bagan ukuran pada kotak kondom.

"Jika tidak memiliki kondom yang pas, kamu tidak memiliki manfaat kontrasepsi dalam menggunakannya," kata Dr. Levine.

Alasan ketiga adalah urangnya pelumasan. Selain menyebabkan rasa sakit dan iritasi pada alat kelamin, gesekan yang intens saat berhubungan seks dapat membuat kondom pecah. 

Jadi pastikan untuk menggunakan kondom berpelumas atau gunakan pelumas ekstra jika perlu.  Jika menggunakan kondom lateks, hindari pelumas berbahan dasar minyak karena dapat melemahkan karet dan menyebabkan robekan,. Sebaiknya gunakan hanya pelumas berbahan dasar air.

Dr. Levine mengatakan bahwa kondom yang terlalu lama disimpan dalam dompet juga cenderung sudah tidak efektif mencegah kehamilan. 

"Seseorang yang terus-menerus duduk di atas kondom dapat merusak manfaat perlindungannya," kata Dr. Levine

Adapun alasan lainnya adalah kondom sudah kadaluwarsa. Kondom lama cenderung lebih mudah pecah. Jika kondom rusak saat berhubungan seks, kamu kemungkinan besar tidak menyadarinya sampai sesi bercinta selesai. Jika menyadari saat berhubungan seks bahwa kondom rusak, kamu harus segera berhenti dan memakai yang baru.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.