Menu

Kemoterapi Picu Malnutrisi, Begini Saran Ahli Gizi, Simak Beauty!

09 Maret 2022 07:15 WIB

Solidaritas peduli kanker payudara. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, salah satu masalah yang kerap dihadapi pasien kanker semasa pengobatan penyakitnya adalah sulit makan dan bisa berujung malnutrisi. Karenanya, tak sedikit, penderitanya terlihat lebih kurus dan lebih pucat.

Meski begitu, para survivor kanker harus tetap mendapatkan nutrisi yang cukup karena tubuh butuh energi yang besar untuk melawan sel kanker itu sendiri.

Terkait penyebab hilangnya nafsu makan pada pasien kanker sendiri, menurut Medical Nutritionistdr. Dedyanto Henky S, M.Gizi, hal itu disebabkan karena sel kanker dapat memicu tubuh untuk meredakan peradangan.

“Dan, salah satu cara meredakan peradangan itu adalah tubuh mengeluarkan badai sitokin. Nah, badai sitokin yang dilakukan tubuh ini menekan otak untuk menurunkan nafsu makan. Di otak ada bagian yang namanya hipotalamus. Kalau sitokinnya tinggi, hipotalamus itu ditekan, sehingga keinginan makan hilang," tutur dr. Dedyanto, saat sesi webinar, sebagaimana dipantau HerStory, belum lama ini.

"Malnutrisi pada penderita kanker itu menurunkan efektivitas terapi dan meningkatkan komplikasi. Makanya pemberian nutrisi dengan jumlah, jenis dan cara yang tepat akan menunjang keberhasilan terapi kanker," lanjut dr. Deddy.

Terkait nutrisi dan makanan yang baik untuk pasien kanker sendiri, dr. Deddy menyarankan bahwa pasien kanker mengonsumsi makanan mengandung makro dan mikro nutrien yang beragam.

“Makro nutrien itu adalah karbohidrat, protein, lemak, secara umum dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif besar. Sementara, mikro nutrien itu vitamin dan mineral. Jadi baiknya untuk warrior, survivor, atau orang biasapun harus bisa hidup sehat jangan dari karbohidrat saja, atau makan buah saja, daging doang, jangan. Karena keberagaman itu harus dipenuhi. Mikro dan makro nutirien harus ada tiap hari dalam konsep ‘piring makanku’,” terang dr. Deddy.

Lantas, seberapa banyak kebutuhan gizi penderita kanker? Apakah kebutuhan gizinya sama dengan orang normal?

Menyoal hal ini, dr. Deddy bilang, pasien kanker punya rincian kebutuhan gizi yang harus diperhatikan

“Dari sisi kalori, pasien kanker membutuhkan peningkatan kebutuhan asupan kalori menjadi 30-35 kkal/kbBB/hari. Lalu untuk kebutuhan proteinnya, pasien kanker seharusnya melakukan peningkatan kebutuhan protein menjadi 1,2 - 2 gram/kkBB/hari bahkan sampai 2,5 gram/kkBB/hari,” bebernya,

Tak hanya itu, yang harus jadi perhatian juga adalah pasien kanker membutuhkan peningkatan kebutuhan BCAA (Ile, Val, Leu). Lalu, kebutuhan lemak energi dari lemak yang dibutuhkan pasien kanker yaitu 30-50 persen dari total kebutuhan harian. Terutama, diharuskan untuk meingkatkan kebutuhan asam lemak omega-3.

Kemudian, dr. Deddy pun memberikan tips untuk mengatasi mual pasca-pasien kanker melakukan kemoterapi. Kata dia, pertama, agar pasien kanker bisa tetap makan meski ada efek mual pasca-kemoterapi, maka disarankan untuk memilih makanan yang disukainya,

“Pertama dan paling penting, sebaiknya pasien kanker memilih jenis makanan yang paling disukanya. Karena makanan yang disukai cenderung secara umum akan masuk lebih banyak. Jadi, efek psikologisnya lebih kuat,” terangnya.

Kemudian tips kedua, pasien kanker disarankan untuk mengonsumi makanan dalam kondisi hangat, karena makanan dingin cenderung akan membuat mual.

“Ketiga, porsinya juga jangan banyak-banyak, tapi bobot kalori makanan harus tinggi. Keempat, frekuensi makannya juga disarankan harus sering, jadi jangan tunda keinginan makan. Dan terakhir, pasien sebaiknya menghindari makanan yang kalau kita makan lama dicernanya. Misalnya, makanan yang mengandung lemak tinggi dan diprosesnya digoreng. Itu resiko muntahnya lebih besar dan keluar semua,” pungkas dr. Deddy.