Beauty, penyakit refluks asam atau asam lambung bisa menyebabkan gangguan yang tak nyaman, seperti membuat waktu makan tak nyaman dan mengganggu tidur. Dan itu juga bisa berbahaya jika disepelekan!

Perlu kamu ketahui bahwa mulas hanyalah salah satu gejala penyakit ini, karenanya penting bagi kamu untuk mengetahui cara lain dari kondisi tersebut.

Refluks asam sendiri terjadi ketika asam lambung yang secara alami diproduksi di perut untuk membantu pencernaan, kembali ke kerongkongan (tabung antara tenggorokan dan perut). Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang tidak nyaman dan bahkan dapat menyebabkan kanker.

Arundathi Rao, MD, seorang spesialis bedah bariatrik yang berbasis di Florida, mengatakan, selain genetika—misalnya, jika kamu lahir dengan hernia hiatus—faktor terbesar yang diremehkan untuk refluks adalah segala sesuatu yang meningkatkan tekanan di perut.

Berbagai faktor dapat menyebabkannya, termasuk obesitas, kehamilan, sering mengangkat benda berat, merokok, COPD atau batuk kronis, atau menjalani operasi "tummy tuck". Tetapi bahkan jika itu tidak berlaku untuk,u, kebiasaan gaya hidup tertentu biasanya menghasilkan gejala refluks asam.

Lebih lanjut, Rao pun memaparkan berbagai gejala refluks asam, dengan yang paling umum. Diantaranya adalah:

• Maag
• Batuk kronis
• Disfagia (kesulitan menelan)
• Perubahan suara (karena efek asam lambung pada pita suara)
• Sinusitis kronis dan infeksi telinga
• Peningkatan postnasal drip
• Pneumonia yang sering terjadi
• Dan yang paling serius, refluks asam meningkatkan risiko kanker kerongkongan, yang frekuensinya meningkat.

Nah, untuk mencegah asam lambung, Rao pun menyarankanmu untuk membuat perubahan gaya hidup tertentu, termasuk:

• Jangan makan atau minum terlalu cepat sebelum tidur
• Kurangi kafein dan alkohol, yang keduanya dapat merangsang produksi asam lambung
• Kurangi makanan yang dapat memperburuk refluks asam, seperti cokelat
• Pertahankan berat badan yang sehat, atau turunkan berat badan jika perlu
• Makan makanan yang sehat, menekankan makanan utuh, buah-buahan dan sayuran, dan meminimalkan makanan olahan.
• Latih kontrol porsi dan hindari makan berlebihan.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!