Menu

3 Penyakit yang Mengintai Ibu Usai Melahirkan, Hati-hati Moms!

08 April 2022 17:00 WIB

Momen melahirkan Acha Sinaga. (instagram/achasinaga)

HerStory, Jakarta —

Ibu yang baru saja melahirkan kerap mengeluhkan insomnia. Apakah Moms juga mengeluhkan yang sama pasca melahirkan? Jika Moms mengalami hal ini, jangan disepelekan ya. 

Pasalnya, kondisi ini bisa mengancam jiwa, lho.

Melansir dari laman Sindikasi, Genpi, Jumat (8/4/2022), Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Riska Amelia mengungkapkan bahwa banyak perempuan yang mengalami insomnia postpartum atau gangguan tidur pasca melahirkan.

Hal tersebut dinilai wajar. Sebab, setelah menyandang status baru menjadi ibu, banyak kekhawatiran yang timbul akibat keinginan untuk selalu melakukan sesuatu kepada sang anak.

"Insomnia postpartum kerap terjadi pada 25-50 persen perempuan yang sudah menjalani persalinan," kata Riska.

Meskipun begitu, insomnia pada ibu pasca melahirkan tidak boleh disepelekan. Sebab, hal tersebut bisa menganggu kesehatan dalam jangka panjang, lho! Berikut 3 masalah serius yang bisa dialami ibu bila terus-terusan mengalami insomnia postpartum.

1. Hilang konsentrasi

Memiliki kebiasaan sulit tidur dapat membuat seseorang sulit berkonsentrasi hingga pikun. Awalnya, Moms akan sulit memperhatikan sesuatu, hilang kewaspadaan, hingga lambat merespon sesuatu.

Lalu, pada malam hari otak akan makin sulit mengingat apa saja yang sudah terjadi.

2. Peningkatan resiko gangguan kesehatan mental

Kurang tidur juga memiliki dampak besar pada metabolisme dasar. Setidaknya, kondisi itu akan memperlambat metabolisme glukosa sebanyak 30 sampai 40 persen.

Kondisi itu juga dapat dikaitkan dengan tingkat stres, karena hormon kortisol menjadi lebih tinggi. Hal itu bisa menyebabkan gangguan memori hingga resistensi insulin.

3. Mengganggu kesehatan jantung

Gangguan tidur kronis atau sleep apnea akan menyebabkan seseorang dapat merasakan penurunan kandungan oksigen di dalam darah pada malam hari secara tiba-tiba.

Hal itu dapat mengganggu sistem kardiovaskular dan bisa meningkatkan risiko stroke, gagal jantung kongestif, dan penyakit pembuluh darah lainnya. 

Lihat Sumber Artikel di GenPI

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan