Ilustrasi organ reproduksi wanita. (Unsplash/Dainis Graveris)
Beauty, vagina adalah salah satu organ intim yang sangat penting untuk di jaga bagi wanita. Wajar saja jika ada hal yang menggangal atau mencurigakan tentu akan membuat perasan kamu khawatir bukan?
Namun, nggak setiap benjolan pada area vagina berbahaya lho. Benjolan pada area vagina sebenarnya sering terjadi, terutama selama masa subur atau seiring dengan bertambahnya usia kamu.
Namun ada pula benjolan yang memerlukan perhatian medis. Dikutip dari laman sindikasi Suara.com, Senin (6/6/2022), berikut benjolan area vagina yang harus diwaspadai:
Vulva memiliki sejumlah kelenjar, termasuk kelenjar minyak, kelenjar Bartholin, dan kelenjar Skene. Kista dapat terbentuk jika kelenjar ini tersumbat.
Ukuran kista bervariasi, tetapi kebanyakan terasa seperti benjolan kecil dan keras. Kista biasanya tak menyakitkan kecuali terinfeksi. Umumnya dapat hilang tanpa pengobatan. Tapi jika kista terinfeksi, dokter spesialis kulit dan kelamin dapat mengeringkannya dan mungkin meresepkan antibiotik.
Kista vagina biasanya merupakan benjolan yang terasa keras di dinding vagina dan umumnya seukuran kacang polong atau lebih kecil. Kista inklusi vagina adalah jenis kista vagina yang paling umum. Kadang-kadang terbentuk setelah melahirkan atau cedera pada vagina.
Kista vagina biasanya tak menyakitkan namun sangat mungkin membuat aktivitas seks menjadi tak nyaman. Konsultasikan pada dokter spesialis kulit dan kelamin apa yang sebaiknya dilakukan atau merasa perlu untuk mengangatnya.
Bintik Fordyce atau kelenjar sebaceous merupakan benjolan kecil putih atau kuning-putih di dalam vulva. Bintik-bintik ini juga terkadang ditemukan di bibir dan pipi.
Bintik tersebut biasanya pertama kali muncul selama masa pubertas dan cenderung bertambah banyak seiring bertambahnya usia. Bintik Fordyce tak menyakitkan dan tak berbahaya.
Varises adalah pembuluh darah bengkak yang dapat terjadi di sekitar vulva. Varises vagina biasanya muncul pada sekitar 10 persen kehamilan atau seiring dengan bertambahnya usia. Varises ini muncul sebagai benjolan berwarna kebiruan atau pembuluh darah bengkak di sekitar labia minora dan mayora.
Untuk wanita hamil, varises vagina akan hilang dengan sendirinya pasca melahirkan. Namun bagi wanita yang tak hamil, varises vagina menyebabkan rasa tak nyaman saat hubungan seksual atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.
Genital herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Herpes ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal. Benjolan yang disebabkan oleh herpes ini dapat disembuhkan dan hindari seks tanpa pengaman.
Kutil kelamin biasanya berbentuk bintik-bintik kecil namun padat dan disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Umumnya tersebar melalui hubungan seks vaginal dan anal.
Gejalanya, terdapat kelompok benjolan kecil, area yang terkena terasa seperti bidang-bidang kasar dari kutil-kutil yang berdekatan, kadang-kadang digambarkan menyerupai kembang kol yang terasa gatal, dan bisa timbul di area vulva atau anus.
Walau kanker vulva jarang terjadi, tapi tak ada salahnya waspada jika terdapat luka terbuka pada vulva dan terdapat benjolan. Selain itu gejala lainnya, warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya, bercak kulit menebal, terasa gatal, terbakar, atau sakit.
Selain itu, luka pada vulva yang tak sembuh dalam beberapa minggu juga bisa menjadi gejala kanker vulva.
Kanker vulva termasuk kanker langka dan biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi ganas. Perubahan yang terasa pada masa pra kanker biasanya lebih cepat dideteksi dan diobati. Untuk itu, waspadai perubahan pada area vagina agar kelainan-kelainan tersebut dapat segera ditangani.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.