Menu

Moms Jangan Khawatir! Asi Gak Mau Keluar? Segera Lakukan Ini!

11 Juni 2022 08:00 WIB

Ilustrasi ibu menyusui. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ketika pasokan ASI sedang menipis bahkan tak mau keluar, pasti sang ibu akan stres dan memikirkan jalan keluar agar sang bayi bisa tetap makan dan terpenuhi gizinya demi tumbuh kembang.

Walaupun hal seperti ini biasanya tak bertahan lama, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar ASI kembali lancar dan bahkan meningkat.

Diketahui, jumlah ASI yang dapat dihasilkan seorang wanita setelah melahirkan tergantung pada berbagai faktor. Melansir dari sejumlah sumber, berikut ini faktor penyebab ASI tak keluar.

Penyebab ASI Tak Keluar

1. Stres atau cemas

Stres adalah penyebab utama pasokan ASI terhenti, khususnya pada beberapa minggu pertama usai melahirkan. Stres terjadi bisa karena kurang tidur menyesuaikan dengan jadwal bayi dan peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol.

Jika kamu atau orang yang kamu kasihi  mengalami gejala stres, kecemasan, atau depresi pasca melahirkan, penting untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan kamu dan mendapatkan perawatan yang memadai.

2. Melengkapi dengan formula

Setelah bayi kamu lahir, payudara beroperasi berdasarkan penawaran dan permintaan. Pemberian ASI eksklusif mendorong permintaan yang lebih tinggi, sehingga payudara menghasilkan lebih banyak ASI. 

Namun, suplementasi dengan susu formula untuk beberapa kali menyusui setiap hari (seperti saat bayi berada di tempat penitipan anak) atau mengeluarkan ASI hanya ketika bayi ingin menyusu memberi tahu tubuh kamu bahwa ia tak perlu memproduksi ASI lebih banyak. Akibatnya, pasokan ASI akan mulai berkurang, bahkan tak keluar.

3. Makan atau minum terlalu sedikit

Mungkin kamu tergoda untuk berdiet setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan. Namun menurunkan berat badan saat menyusui hanya akan membuat ASI tak keluat. Jadi, pastikan untuk makan cukup untuk mengisi 500 kalori yang dibakar saat menyusui setiap hari. 

Selain itu, hidrasi yang cukup penting juga agar produksi ASI tak berkurang. Jumlah cairan yang dimasukkan ke tubuh dapat memengaruhi seberapa banyak ASI dihasilkan.

4. Sakit

Flu dan pilek tak akan mengurangi suplai ASI kamu. Namun, gejala terkait seperti kelelahan, diare, muntah, atau nafsu makan menurun pasti bisa. Mintalah bantuan di rumah ketika kamu sakit sehingga kamu dapat terus membuat ASI yang cukup untuk menyusui. Dan pastikan kamu mendapatkan vaksin COVID-19 yang sudah terbukti aman dan efektif untuk pasien hamil dan menyusui.

Apa Yang Harus Dilakukan saat ASI Tak Keluar?

Cara terbaik untuk meningkatkan suplai ASI adalah dengan menyusui lebih sering. Tawarkan payudara kamu kepada bayi kamu setaknya setiap tiga jam dan kembangkan rutinitas. Proses ini seharusnya memicu tubuh kamu untuk memproduksi lebih banyak susu. 

Kamu juga bisa mencoba melakukan kompresi payudara saat menyusui, yaitu kamu memegang payudara di antara ibu jari dan jari, lalu meremasnya dengan lembut saat bayi kamu hanya menyusu tetapi tak minum.

Jika kamu bisa, cobalah untuk menjaga bayi kamu di satu sisi sampai payudara kamu benar-benar kehabisan ASI sebelum berpindah sisi. Selain itu, kamu dapat memompa setelah bayi selesai menyusu untuk memastikan ASI kamu keluar. Jika kamu mengeluarkan semua susu, tubuh kamu akan dirangsang untuk membuat jumlah yang lebih besar untuk menyusui berikutnya.

Penting juga untuk merawat diri sendiri saat kamu sedang menyusui. Pastikan kamu makan makanan yang seimbang, bergizi, minum banyak air, dan tidur sebanyak yang kamu bisa. Beberapa orang juga melengkapi diet mereka dengan kue laktasi, suplemen herbal, dan obat-obatan.

Demikian informasi mengenai penyebab dan apa yang harus dilakukan saat ASI tak keluar yang penting untuk diketahui para ibu menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.