Menu

Kasus Covid-19 Varian Baru Melonjak Lagi, Benarkah Penyintas Omicron Bisa Terkena Lagi?

17 Juni 2022 12:10 WIB

Ilustrasi pasien COVID-19. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bandung —

Baru-baru ini terdeteksi infeksi Covid-19 varian baru, yakni, Sub-varian omicron BA.4 dan BA.5. Kedua varian ini pun telah dikonfirmasi sudah masuk ke Indonesia yang diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir ini memang dikarenakan adanya kasus varian baru tersebut.

Meski begitu, kasus Covid-19 di Indonesia menurutnya masih terpantau baik. Penyebabnya adalah angkat positivity rate dan transmisi kasus yang dilaporkan rendah. 

Namun, apakah penyintan Covid-19 sebelumnya dapat terkena lagi oleh Covid-19 varian baru ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (17/6/2022).

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan telah mendapatkan perhatian di Afrika Selatan. Karena kasus mingguan di sana meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu terakhir di bulan Mei lalu, ungkap data dari Universitas John Hopkins.

"Itu benar-benar muncul tiba-tiba selama akhir minggu. Kamis sudah menyelesaikan dengan BA.2.12.1 dan kemudian BA.4 dan BA.5?" jelas pakar penyakit menular University of California, Peter Chin-Hong, dikutip dari South China Morning Post. "Seperti bab penutup dari kisah yang tidak pernah berakhir." imbuhnya.

Sementara itu, menurut para ahli, pasien varian Omicron pertama BA.1 tidak mungkin terinfeksi ulang subvarian BA.2 atau bahkan lebih menular. Namun BA.4 dan BA.5 nampaknya berbeda dari subvarian sebelumnya.

Diperkirakan 90% populasi Afrika Selatan memiliki kekebalan varian Omicron karena bertahan dari infeksi alami atau dari vaksinasi.

"Jika 90% orang telah kebal dan melihat lonjakan kasus, itu berarti duo dinamis [BA.4 dan BA.5] menyebabkan lebih banyak infeksi ulang, bahkan pada orang yang telah terpapar Omicron," jelasnya.

Dari data saat ini tidak menunjukkan keduanya menyebabkan orang menjadi sakit lebih parah dari varian Omicron sebelumnya. Namun Chin-hong mengatakan BA.4 dan BA.5 sepertinya lebih menular dan memiliki kesempatan untuk menghindari kekebalan yang ada.

Chin-hong juga menambahkan mereka yang belum divaksin dan belum pernah terinfeksi virus corona sebelumnya punya peluang lebih tinggi tidak sembuh jika terinfeksi.

Artikel Pilihan