Ilustrasi miss V. (Pinterest/Freepik)
Apakah kamu sudah tahu bahwa vagina sebenarnya bisa menjaga kebersihannya sendiri? Memang terkadang bau miss V bisa lebih kuat atau tidak sedap.
Bau vagina pun bervariasi, tergantung posisi wanita tersebut dalam siklus bulanan. Misalnya bau vagina akan lebih kuat saat berada di pertengahan siklus, sedangkan saat menstruasi akan tercium bau logam. Terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan bau tak sedap dari miss v, diantaranya:
Penyakit menular seksual disebabkan oleh parasit yang mengeluarkan cairan berbau busuk dan berwarna kuning, hijau, putih, atau abu-abu.
Jika seorang wanita merasakan vaginanya berbau lebih kuat disertai dengan keluarnya cairan, rasa terbakar, atau gatal, lebih baik segera mencari perawatan medis. Sebab, itu bisa menjadi tanda penyakit tertentu, misalnya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.
Kelenjar keringat di area vagina bisa menonjolkan bau kulit dan bakteri yang sudah ada. Walau begitu, ini normal dan tak ada hubungannya dengan ketidakseimbangan pH.
Air mani bisa membuat tingkat bakteri di dalam vagina berkat pH yang lebih asam sehingga menyebabkan bau yang lebih kuat.
Membiarkan tampon terlalu lama, terutama yang beraroma, rupanya juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan pH karena meningkatnya bakteri.
Ini adalah infeksi vagina yang paling umum dan bisa benyebabkan bau yang lebih kuat serta amis. Kondisi ini mungkin disertai dengan keluarnya cairan putih, kehijauan, atau abu-abu.
Itulah beberapa penyebab mengapa vagina menimbulkan bau tak sedap.