Menu

Duh! Enak tapi Bahaya, Ini 5 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan! Kalau Terlalu Sering Dikonsumsi Bisa Bikin...

28 Juni 2022 11:20 WIB

Kentang. (Unsplash/Lars Blankers)

HerStory, Jakarta —

Ternyata, tak semua makanan bisa memberikan efek yang bagus untuk tubuh. Beberapa dari makanan yang kita konsumsi bahkan bisa menimbulkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Bahkan beberapa makanan yang tampaknya "sehat" ternyata mengandung lemak tak sehat, bahan-bahan buatan, dan pengawet yang tak perlu.

Jika kamu ingin hidup lebih sehat, hindari atau batasi konsumsi makanan-makanan berikut ini. 

Ayam goreng

Ayam dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dari daging merah. Ayam memiliki lebih rendah lemak jenuh daripada daging sapi dan merupakan sumber protein yang bagus.

Tapi lapisi dengan tepung dan digoreng dengan minyak panas, daging ayam berubah menjadi salah satu makanan yang paling tak sehat.

Saat menggoreng ayam dalam minyak, makanan tersebut menyerap banyak lemak, yang meningkatkan kandungan kalori makanan.

Lebih buruk lagi, menggoreng makanan pada suhu tinggi dalam minyak nabati atau minyak biji membentuk lemak trans, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, dan obesitas, menurut Journal of Food Science and Technology.

Lemak jenuh dari kulit ayam juga meningkatkan LDL (kolesterol jahat), yang berkontribusi pada plak di arteri, yang meningkatkan risiko  penyakit jantung dan stroke. 

Selain ayam goreng, makanan yang digoreng secara umum dikenal tak baik untuk kesehatan.

“Saya tidak menyarankan seseorang untuk tidak pernah makan gorengan, namun gorengan tidak boleh menjadi makanan pokok siapa pun. Secara umum, gorengan lebih tinggi lemak, garam, dan kalori, yang semuanya buruk bagi kesehatan jantung dan jantung. risiko mengembangkan obesitas,"  kata ahli diet terdaftar Angela L. Lago. 

Keripik kentang 

Keripik dikenal tak sehat karena rendah nutrisi, dan tinggi lemak murah dan natrium. Garam dan cuka dalam keripik kentang menghasilkan 500 miligram natrium atau sekitar 1/4 sendok teh garam.

Ini merupakan sekitar sepertiga dari total miligram natrium yang harus dicapai oleh orang dewasa dalam sehari, menurut The American Heart Association.

Bukan hanya itu saja, sebuah studi New England Journal of Medicine menemukan bahwa keripik kentang bisa menambah berat badan daripada minuman manis, daging olahan, daging merah, dan makanan lainnya. Jadi, batasi konsumsi keripik kentang.

Jika menginginkan makanan yang renyah, pilihlah camilan kacang atau sayuran seperti keripik kale. Jika menginginkan makanan yang renyah, pilihlah camilan kacang atau sayuran seperti keripik kale. 

Ketang goreng keju

French fries alias kentang goreng sudah dikenal sebagai salah satu makanan buruk untuk kesehatan. Dan menambahkan saus keju membuatnya menjadi lebih buruk. 

Saus keju yang dibeli di toko mengandung 430 miligram natrium, atau 19 persen dari nilai natrium harian yang direkomendasikan.

Plus, mengandung hampir 10 persen lemak harian yang direkomendasikan dalam satu porsi saja. Jika ingin menikmati kentang goreng, cobalah masa dengan cara pengolahan dan saus yang lebih sehat. 

Margarin

Mengonsumsi satu batang margarin meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena mengandung lemak trans. Semakin padat margarin, semakin banyak lemak trans, menurut sebuah studi di Epidemiology.

Mentega sering kali merupakan pilihan yang lebih baik untuk roti panggang. Sebuah tinjauan 2016 di PLOS One menemukan sangat sedikit hubungan antara konsumsi mentega dan penyakit jantung.

Minuman berenergi

Laporan tahun 2017 dari Drug and Alcohol Dependence menemukan bahwa konsumsi minuman energi di usia muda berkorelasi kuat dengan penggunaan stimulan nonmedis, kokain, dan alkohol di kemudian hari.

Minuman energi juga ditemukan menyebabkan hepatitis akut pada tahun 2016, dan National Institute for Health melaporkan bahwa konsumsi minuman energi secara teratur dapat menyebabkan rawat inap dan pesta minuman keras.

Alih-alih meraih minuman energi, cobalah untuk mengatur hari dengan memprioritaskan tidur dan istirahat yang cukup.

Lalu, ketika membutuhkan dorongan, asupan kopi atau teh yang wajar dapat membantu tetap fokus dan produktif, tanpa bahaya kesehatan dari minuman energi.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.