Menu

Mata Kedutan Jadi Tanda Seseorang Terinfeksi Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5, Kok Bisa?

04 Juli 2022 16:00 WIB

Ilustrasi kesehatan mata. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kemunculan virus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.

Ada beberapa gejala terkait Covid-19, tapi tandanya terus bertambah. Sebagian besar gejalanya bervariasi dan dampaknya berbeda-beda pada setiap orang.

Selain demam, batuk, dan sesak napas, ternyata ada beberapa pasien yang melaporkan masalah mata pada saat terinfeksi Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5.

Melansir dari Times of India, beberapa masalah mata yang dilaporkan ini termasuk konjungtivitis, infeksi mata merah muda bersama dengan gangguan gerakan dan kejang seperti mata berkedut.

Ada beberapa alasan mengapa Covid-19 bisa menyebabkan mata berkedut. Salah satu alasannya adalah peradangan saraf kranial tertentu yang menyebabkan getaran kecil pada otot yang mengontrol bola mata.

Saraf kranial mengirimkan pesan antara berbagai bagian otak, termasuk mata, telinga, dan hidung. Peradangan saraf ini bisa memengaruhi mata, menyebabkan kedutan, kejang, dan gejala neuromuscular lainnya.

Selain itu, mata yang berkedut juga dikaitkan dengan kecemasan dan peningkatan waktu layar. Stres atauu kecemaasan selama pandemi bisa membuat mata berkedut.

Kelelahan akibat peningkatan waktu layar dan konsumsi media, yang juga diamati selama pandemi bisa menyebabkan getaran pada mata.

Dalam sebuah laporan, sekitar 80 persen individu yang disurvei meengalami gejala Covid-19, seperti sakit kepala atau mata berkedut.

Nah, itulah alasan mengapa seseorang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengalami gejala mata berkedut. Waspada, ya!

Artikel Pilihan