Menu

Gak Nyangka! Covid-19 Berdampak pada Kesehatan Mental Anak Lho Moms, Hati-hati...

15 Juli 2022 17:07 WIB

Illustrasi Orangtua Ajari Anak Minta Maaf (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 dengan cepat mempengaruhi kesehatan mental anak. Berdasarkan penelitian dari The Epoch Times melaporkan, sejak usia dini hingga sekolah menengah, anak-anak mengandalkan ekspresi wajah, interaksi sosial, percapakan dengan orang baru. 

Mungkin Moms bertanya-tanya apa hubungannya Covid-19 dengan kesehatan mental anak? Langsung aja yuk Moms cari tahu jawabannya!

1. Interaksi anak terbatas

Pandemi Covid-19 mengharuskan setiap orang untuk diam di rumah. Hal ini memicu si kecil enggan melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Bahkan, kata Rachel Garcia, seorang ahli Patologi Klinis Wicara mengatakan bahwa salah satu perbedaan terbesar adalah jumlah anak-anak yang tak memiliki bahasa.

2. Tumbuh sendiri

Saat pembatasan Covid-19, Gracia juga memperhatikan bahwa anak-anak berusia tiga tahun ke bawah tak belajar berbicara. Kebanyakan bayi mulai biacara pada usia sekitar satu tahun. Tapi, setelah lockdown tak berbicara bahkan sebagai balita.

"Saya telah melihat lebih banyak anak-anak yang berusia dua dan tiga tahun tidak memiliki kata-kata," kata Gracia.

3. Terlalu gampang

Tanpa interaksi langsung, anak-anak terbiasa belajar melalui ionyernet. Ya, ini karena smeua interaksi si kecil berlangsung melalui zoom. Padahal pembelajaran zoom bukanlah pengganti pembelajaran di kelas.

“Jika mereka saja tidak memperhatikan guru, mengapa mereka dianggap bisa belajar dengan menggunakan Zoom?” kata Bonner.

Nah, dari permasalah kesehatan mental pada anak yang ditimbulkan gegara pandemi covid-19 ini, ada satu hal yang bisa Moms lakukan. Yakni membangun kehangatan di rumah. Dengan begitu si kecil akan tetap merasa bergaul dan berinteraksi dengan orang lain yang tak melulu berinteraksi lewat internet.