Menu

Mitos atau Fakta, Deodoran Jadi Penyebab Kanker Payudara?

01 Oktober 2020 09:20 WIB

Ilustrasi wanita memakai deodoran. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Deodoran dan antiperspiran telah menjadi kebutuhan pokok banyak orang. Dan seperti sampo, sabun mandi, krim cukur, pasta gigi, dan lipstik, banyak deodoran dan antiperspiran yang dibuat dengan bahan kimia mungkin berbahaya untuk tubuh.

Kamu mungkin pernah mendengar desas-desus bahwa bahan kimia tertentu dalam deodoran dan antiperspiran dapat menyebabkan kanker payudara. Tapi apakah itu benar atau hanya mitos belaka?

Di antara rumor tentang efek deodoran bagi kesehatan, salah satu klaim yang paling mengkhawatirkan adalah adanya hubungan antara deodoran dan kanker payudara. Beberapa orang khawatir bahan kimia tertentu dalam antiperspiran dapat terserap melalui kulit, terutama setelah bercukur.

Teorinya adalah racun akan menumpuk di kelenjar getah bening dan mengubah sel sehat menjadi sel kanker. Banyak orang berpikir inilah mengapa beberapa kanker payudara berkembang di area yang terpapar antiperspiran.

Tetapi, American Cancer Society menepis klaim yang menghubungkan kanker payudara dan deodoran itu. Berdasarkan hasil penelitian, tak ada hubungan yang kuat antara bahan kimia dalam deodoran serta antiperspiran dengan kanker payudara.

Kebanyakan kanker payudara tumbuh di bagian luar atas payudara, tidak jauh dari ketiak. Tetapi mungkin saja itu karena jaringan di area ini lebih padat. Jaringan payudara yang padat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Jaringan payudara yang padat juga mempersulit dokter untuk melihat jaringan abnormal atau kanker pada mammogram.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana