Menu

Mengenal Sindrom MRKH yang Langka: Wanita Lahir Tanpa Rahim, Emang Bisa?

15 Agustus 2022 20:35 WIB

Ilustrasi merawat area kewanitaan. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Medan —

Beauty, apakah kamu pernah mendengar sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH)? Kondisi ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada wanita dalam bentuk cacat vagina.

Sindrom langka ini menyebabkan vagina, leher rahim (serviks), dan rahim gak berkembang secara normal. Bahkan, ada kondisi di mana penderita sama sekali tak memiliki rahim meski vagina tampak normal dari luar.

Dikatakan langka sebab National Institute of Health menjelaskan bahwa hanya satu dari 4.500 wanita yang mengalami sindrom MRKH. 

Jenis sindrom MRKH

Ada dua jenis sindrom MRKH yang dapat terjadi, yaitu pertama hanya organ reproduksi saja yang mengalami kelainan. Sedangkan jenis kedua terjadi kelainan di bagian tubuh lainnya.

Jenis kedua pada umumnya terjadi kelainan pada tulang belakang, gangguan pendengaran, bentuk atau posisi ginjal tak normal, hingga ada kecacatan pada organ jantung.

Belum jelas apa yang menyebabkan sindrom MRKH. Meski begitu, ada dugaan bahwa perubahan gen ketika dalam kandungan yang mengakibatkan kelainan ini.

Para peneliti berpendapat bahwa kelainan reproduksi sindrom MRKH terjadi karena saluran saluran Mullerianus yang seharusnya terbentuk sejak masa awal kehalimilan gagal untuk berkembang. Pada masa inilah seharusnya terbentuk rahim, saluran tuba falopi, leher rahim, dan bagian atas vagina.

Tak hanya itu, ada jaringan organ lain dari saluran yang sama juga terbentuk pada masa awal kehamilan, seperti ginjal. Namun, para peneliti masih mencari tahu penyebab gagalnya saluran Mullerianus terbentuk pada masa tersebut.

Saat ini diduga ada pengaruh kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan terjadinya sindrom MRKH. Pada umumnya, sindrom ini dapat terjadi meski tak ada riwayat kelainan yang sama dalam keluarga.

Namun, pada kasus tertentu juga dijumpai kelainan yang bersifat penyakit turunan dari orang tua ke anak kandungnya. Oleh karena itu, belum diketahui secara jelas bagaimana proses dan pola diturunkannya kelainan yang satu ini.

Tanda sindrom MRKH

Tanda terjadi sindrom MRKH semakin jelas terlihat ketika memasuki masa pubertas, sekitar usia 15 atau 16 tahun. Pada usia ini normalnya wanita akan mengalami menstruasi, namun penderita sindrom MRKH tak mengalaminya.

Biasanya sindrom MRKH baru bisa didiagnosa oleh dokter ketika memasuki masa remaja akhir, atau sekitar usia 16-18 tahun. Selain hal ini, biasanya gak ada tanda lain yang mencurigakan, seperti sakit atau pendarahan.

Tanda sindrom MRKH sedikit sulit untuk dikenali sebab kondisi fisik wanita tampak normal. Payudara dan rambut kemaluan tetap tumbuh seperti remaja pada umumnya.

Pertumbuhan tersbeut dipicu oleh indung telur (ovarium) yang tetap menghasilkan hormon wanita. 

Pengobatan sindrom MRKH

Pengobatan sindrom MRKh dilakukan dengan cara membuat vagina buatan. Pasalnya beberapa penderita mengalami kesulitan saat berhubungan seksual.

Oleh karena itu, sebagian besar penderita sindrom MRKH menjalani operasi vagina buatan dengan melebarkan sedikit jaringan vagina yang ada. 

Prosedur ini biasanya dilakukan menggunakan dilator vagina. Perawat akan mengajarkan dan mengawasi setiap pasien cara terapi dengan alat ini.

Sekitar 95 persen penderita berhasil membuat ukuran vagina menjadi normal melalui terapi. Setelah ukuran mencapai normal dan berfungsi baik untuk berhubungan seksual, maka penggunaan dilator akan dihentikan.

Artikel Pilihan