Menu

Jangan Salah Kaprah, Sedih Gak Melulu Depresi Moms, Yuk Kenali Gejala Depresi yang Seringkali Tak Dikenali

24 Agustus 2022 16:20 WIB

Wanita depresi (Unsplash/ Dev Asangbam)

HerStory, Jakarta —

Isu kesehatan mental saat ini sedang marak diperbincangkan publik. Perlu dicatat, perasaan sedih berbeda dengan deperesi ya. Sedih menjadi hal yang wajar dialami orang, berbeda dengan depresi.

Melansir laman Genpi, Rabu (24/8/2022), Psikolog Klinis Forensik A Kasandra Putranto mengatakan depresi merupakan gangguan mood berupa rasa sedih dan putus asa yang terjadi secara intens.

Ya, seseorang bisa disebut depresi jika gangguan mood terjadi selama lebih dari dua minggu.

"WHO menyebut selama episode depresi, seseorang akan mengalami suasana hati yang tertekan," ujar Kasandra.

Kasandra mengatakan gejalanya di antaranya ialah mudah merasa sedih, gampang tersinggung, dan kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas. Selain itu, dia menyebut konsentrasi orang yang depresi cenderung buruk.

"Di sisi lain, muncul perasaan bersalah berlebihan, harga diri rendah, putus asa soal masa depan, memikirkan bunuh diri, dan nafsu makan yang berubah," imbuhnya.

Kasandra mengatakan orang yang depresi juga kesulitan menjalin hubungan dengan manusia lain. Psikolog Universitas Indonesia itu lantas menjelaskan soal pola-pola gangguan mood.

Pertama, soal gangguan depresi tunggal. Kasandra mengatakan pada pola ini seseorang baru mengalami episode pertama depresi.

Kedua, gangguan depresi berulang. Kasandra menyebut pada fase ini seseorang telah memiliki riwayat setidaknya dua episode depresi.

Ketiga, gangguan bipolar. Kasandra mengatakan seseorang telah berada pada fase manik depresi.

"Hal itu meliputi euforia, peningkatan aktivitas, banyak bicara, pikiran kalap, peningkatan harga diri, penurunan kebutuhan untuk tidur, impulsif, dan perilaku ceroboh," ungkap Kasandra.

Share Artikel:

Oleh: Sri Handari

Artikel Pilihan