Menu

'Lewat Rekonstruksi Semua Gamblang', Terkuak Brigadir J Diancam Dibunuh oleh Sosok 'Skuad' Saat di Magelang, Siapakah Dia?

01 September 2022 16:30 WIB

Putri Candrawathi berfoto bersama dengan para ajudannya

HerStory, Jakarta —

Usai menjalani proses rekonstruksi yang digelar di rumah pribadi Ferdy Sambo, tepatnya Jalan Saguling Tiga, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Kamis (01/09/2022) mengungkap salah satu fakta baru.

Lewat rekonstruksi yang berjalan selama 7,5 jam tersebut, mengungkap fakta baru, yakni terkait adanya ancaman yang dialami oleh Brigadir J.

Sebelumnya, dugaan ancaman terhadap Brigadir J tersebut masih berupa rumor yang tak terkonfirmasi.

Awalnya, dugaan pengancaman tersebut diungkap oleh kekasih almarhum Brigadir J, yakni Vera Simanjuntak.

Vera mengatakan, kekasihnya sempat menyampaikan informasi ada ancaman pembunuhan sehari sebelum pacarnya tewas.

Setelah Vera, kuasa hukum Brigadir J juga mengungkap dugaan yang sama. Hal itu diperkuat oleh Komnas HAM yang menegaskan terdapat keterangan menyebut Brigadir J diancam.

Menurut Komnas HAM, ada keterangan dari Vera bahwa Brigadir J mengatakan diancam dibunuh oleh squad.

Belakangan diketahui, yang dimaksud Brigadir J sebagai 'Skuad' itu adalah Kuat Maruf, sopir keluarga Ferdy Sambo.

Selengkapnya, ancaman yang diterima Brigadir J itu adalah, dirinya dilarang naik ke atas untuk menemui Ibu PC. Kalau naik ke atas, Brigadir J akan dibunuh.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Senin (22/), anggota Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan adanya dugaan pengancaman tersebut.

Setelah rekonstruksi digelar, Choirul Anam kepada awak media mengatakan reka adegan justru membuktikan adanya ancaman terhadap Brigadir J.

"Ada sejumlah temuan yang terkonfirmasi lewat rekonstruksi, misalnya pengancaman. Ancaman yang ada di Magelang. Dulu kan itu diceritakan Yosua kepada Vera. Lewat rekonstruksi semua itu gamblang," kata Choirul Anam.

Pengancaman terhadap Brigadir J juga tak hanya terjadi di Magelang. Brigadir J turut mendapat ancaman sesaat sebelum ditembak mati di rumah Ferdy Sambo, Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Di Saguling juga terkonfirmasi dengan adegan rekonstruksi. Di Duren Tiga juga begitu," kata Anam.

Pisau Maruf

Dalam rekonstruksi sendiri, baru terungkap adanya adegan Kuat maruf memberikan dua pisau serta handy talky kepada saksi bernama Prayogi.

Prayogi sendiri, saat kejadian berlangsung, berkapasitas sebagai ajudan Ferdy Sambo.

Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengatakan, pisau itu sempat dipakai Kuat Maruf untuk mengancam Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.

"Sudah banyak beredar informasi, keterangan pacar almarhum, yang diancam-ancam skuad-skuad. Si Kuat orang lama, bawa pisau," kata Agus, Rabu (31/8).

Keterangan itu, kata Agus, belakangan diperkuat oleh saksi-saksi yang diperiksa Polri.

Agus mengatakan, pisau itu digunakan Kuat untuk mengancam Brigadir J. Tapi, dia menambahkan, Kuat dan Brigadir J tak sampai adu fisik.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan