Ilustrasi organ reproduksi wanita. (Google/Edited by HerStory)
Hubungan seksual merupakan salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan. Selain menjadi semakin mesra, ada kepuasan yang dirasakan saat bercinta.
Dalam beberapa kasus pasangan gagal mencapai kepuasan sebab timbulnya rasa sakit ketika berhubungan seksual. Secara medis, kondisi ini dinamakan sebagai dispareunia yang mana timbul rasa nyeri pada vagina atau penis saat penetrasi.
Gejala lain dari kondisi ini adalah adanya sensasi panas, perih, nyeri, dan organ intim berdenyut selama berjam-jam usai berhubungan seksual.
Rasa sakit vagina saat penetrasi pada umumnya adalah hal yang mungkin terjadi, namun gak akan berlangsung lama. Kondisi ini terjadi karena kurangnya pelumas sehingga vagina kering dan sakit saat berhubungan seksual.
Selain itu, ada beberapa penyebab rasa sakit saat berhubungan seksual, yaitu:
Adanya luka atau infeksi pada vagina seperti klamidia, gonore atau herpes genital akan menyebabkan rasa sakit saat bercinta. Eksim atau masalah kulit lainnya juga dapat menyebabkan masalah ini.
Setelah memasuki masa menopause, terjadi perubahan hormon yang menyebabkan vagina lebih kering. Oleh karena itu, saat penetrasi terjadi akan menyebabkan rasa sakit. Gunakan pelumas agar hubungan seksual dapat dilakukan dengan lebih baik dan rasa sakit tak timbul.
Vaginismus merupakan kondisi di mana otot area genital menutup rapat. Hal ini menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual sehingga proses bercinta terasa sulit.
Kondisi ini menimbulkan nyeri kronis yang mempengaruhi organ seksual eksternal wanita, yaitu vulva, termasuk labia, klitoris, dan lubang vagina. Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan dan obat dari kondisi ini. Namun, perawatan diri sendiri dengan anjuran medis dapat memberikan kelegaan.