Menu

3 Cara Diet dengan Metode Defisit Kalori, Ampuh Turunkan Berat Badan Beauty!

30 September 2022 13:55 WIB

Potongan buah-buahan (Unsplash/Brenda Godnize)

HerStory, Bandung —

Akhir-akhir ini ramai pembahasan mengenai defisit kalori. Diet defisit kalori ini menjadi salah satu proses diet yang populer dilakukan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut yuk simak penjelasan berikut ini!

Apa itu defisit kalori?

Kalori merupakan satuan energi yang kamu dapatkan dari makanan dan minuman. Apa pun yang mengandung energi memiliki kalori, baik itu nasi, roti tawar, makanan ringan, hingga es teh manis yang kamu minum.

Defisit kalori adalah pola makan untuk menurunkan berat badan dengan cara mengurangi asupan kalori harian. Dengan cara ini, jumlah kalori yang masuk ke tubuh menjadi lebih sedikit dari yang terbakar.

Lalu, apa manfaat melakukan defisit kalori?

Setiap detik, tubuh membakar energi/kalori untuk menjalankan sejumlah fungsi yang diantaranya:

- Menjalankan fungsi dasar, yakni bernapas, mengatur suhu, dan berjalan kaki.

- Mencerna makanan, menyerap zat gizi, dan mengolah zat gizi menjadi energi.

- Pengeluaran energi saat beraktivitas, misalnya saat berolahraga, beres-beres rumah, atau bepergian.

Apabila kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari yang keluar atau terbakar, inilah yang disebut defisit kalori. Sebaliknya, jika kalori yang masuk ke tubuh lebih besar dari yang keluar, kondisi ini disebut surplus kalori.

Mengurangi asupan kalori secara konsisten bisa menyebabkan penurunan berat badan. Pasalnya, dalam keadaan defisit kalori, tubuh harus mencari sumber kalori lain, yaitu lemak, untuk dibakar dan memperoleh energi.

Bagaimana cara melakukan defisit kalori?

1. Mengatur pola makan

Kamu bisa tetap makan enak saat diet dengan lebih banyak makan makanan padat gizi tapi rendah kalori. Kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang mengenyangkan perut lebih lama. Inilah beberapa contoh makanan yang dapat kamu coba saat menjalani diet defisit kalori.

- Sayuran: segala jenis sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, brokoli, tomat, mentimun, lobak, dan wortel.

- Buah-buahan: segala jenis sayuran, terutama apel, buah-buah berry, pisang, dan alpukat.

- Lauk-pauk: daging rendah lemak, ayam tanpa kulit, telur, ikan, tahu, dan tempe.

- Biji-bijian: bubur gandum, beras merah, dan beras cokelat.

- Susu dan produknya: susu rendah lemak, yoghurt, keju, dan kefir.

- Minyak: minyak kanola, minyak zaitun, dan minyak kelapa.

2. Berolahraga

Diet defisit kalori tidak lengkap tanpa olahraga, apalagi jika selama ini kamu menjalani gaya hidup sedenter alias malas gerak. Kamu bisa awali dengan lebih banyak berjalan kaki, naik tangga atau bersepeda. Lakukan olahraga tersebut setidaknya 30 menit sehari dan sebanyak 3–5 hari dalam seminggu.

3. Gabungkan keduanya

Diet sehat dan olahraga sama-sama bisa menurunkan berat badan. Jadi, kamu bisa melakukan keduanya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Penelitian dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics pada 2014 menunjukkan bahwa kamu memerlukan kombinasi pola makan sehat dan olahraga untuk mempertahankan hasil diet.

Defisit kalori dengan cara memangkas habis-habisan asupan makan mungkin membuat berat badan turun lebih cepat, tapi hasilnya tidak akan bertahan lama.

Adakah risiko kesehatan?

- kekurangan zat gizi tertentu

- melambatnya laju metabolisme

- otak kekurangan energi

- meningkatnya risiko pembentukan batu empedu

- lebih mudah sakit

- perubahan mood menjadi tidak stabil

- sembelit

- susah tidur

- berat badan susah turun meski sudah lama diet