Menu

Mengenal Metode VBAC, Proses Persalinan yang Dijalani Sabai Morscheck Istri Ringgo Agus Rahman

30 Oktober 2020 18:15 WIB

Sabai Morscheck melahirkan anak keduanya (Instagram/ringgoagus)

HerStory, Jakarta —

Kebahagiaan kini tengah menyelimuti keluarga Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter Morscheck. Pagi tadi, Jumat (30/10/2020), Sabai dikabarkan telah melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki. Diketahui pula, Sabai melahirkan melalui proses persalinan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC). 

Beauty, sudah tahu apa itu persalinan dengan metode VBAC? Singkatnya, Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) ini digambarkan dengan persalinan normal yang dilakukan oleh seorang wanita, meski sebelumnya ia pernah menjalani operasi caesar.

Ya, ini menjadi pertama kalinya bagi Sabai melahirkan secara normal. Sebab, saat melahirkan anak pertamanya, Bjorka Dieter Morscheck pada Februari 2016 lalu, ia melahirkan melalui proses persalinan caesar.

Melahirkan secara normal adalah momen yang paling dinantikan oleh Sabai. Selang 4 tahun kemudian, momen yang ditunggu-tunggu itu pun terjadi. Meski sempat merasa khawatir karena belum pernah mengalamai kontraksi atau ciri-ciri melahirkan normal, Sabai pun berhasil melaluinya.

Beauty, banyak hal yang perlu kamu ketahui sebelum ingin melakukan proses persalinan dengan metode VBAC seperti Sabai ini. 

Mengutip dari laman Mayoclinic, metode VBAC ini enggak semua wanita cocok untuk melakukannya. Ada beberapa faktor tertentu yang menjadi penghalang untuk melakukan persalinan dengan metode VBAC.

Seperti bekas luka rahim yang berisiko tinggi, yang membuat pilihan VBAC enggak tepat untuk kamu lakukan.

Enggak cuma itu, sebelum melakukan proses VBAC ini, dokter juga akan mempertimbangkan kesehatan, kondisi kehamilan, dan faktor lain yang bisa saja menghambat proses persalinan VBAC.

Siapa saja yang boleh melakukan VBAC?

Seperti yang disebutkan beberapa sumber, kondisi ibu hamil yang boleh melakukan VBAC adalah sebagai berikut

  • Hanya pernah menjalani satu kali operasi caesar dengan sayatan melintang rendah.
  • Sedang mengandung bayi kembar dan pernah operasi caesar sebelumnya tapi bukan sengan sayatan vertikal.

  • Persalinan terjadi secara spontan setelah induksi, sehingga kontraksi berlangsung cepat.

  • Tulang panggul berukuran cukup besar. Hal ini memungkinkan bayi untuk keluar dengan mudah, biasanya dokter yang dapat menentukan hal ini.

  • Belum pernah melakukan operasi berat pada rahim, seperti miomektomi untuk mengangkat tumor rahim jinak.

  • Belum pernah mengalami rahim robek di kehamilan sebelumnya.

  • Enggak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina berisiko.

Manfaat dan Risiko VBAC

Melakukan persalinan VBAC memiliki beberapa keuntungan dan manfaat sebagai berikut:

  • Enggak membutuhkan operasi.
  • Lebih sedikit kehilangan darah.

  • Mengurangi kemungkinan infeksi.

  • Proses pemulihan lebih cepat.

  • Kamu enggak akan mengalami cedera pada kandung kemih atau usus.

  • Kamu akan cenderung memiliki lebih sedikit masalah dengan persalinan yang akan datang.

Di samping sejumlah manfaat yang bisa kamu dapatkan, kamu juga perlu memahami risiko saat memutuskan untuk melakukan persalinan dengan metode VBAC ini.

Seperti yang disebutkan dalam laman Webmd.com, ada kemungkinan yang sangat kecil untuk setiap wanita hamil yang mencoba VBAC bahwa rahimnya bisa pecah, bahkan kalau dia memiliki bekas luka operasi caesar rendah dan dalam keadaan sehat sekali pun.

Meskipun ruptur terjadi dalam waktu kurang dari 1 persen dari percobaan VBAC, beberapa wanita enggak ingin mencobanya sama sekali. Karena kalau terjadi, tentu hal ini bisa sangat berbahaya.

Intinya, kamu perlu mempertimbangkan pilihanmu dan konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan persalinan dengan metode VBAC ini.

Semoga bermanfaat!