Menu

Ajak Anak untuk Cuci Tangan Pakai Sabun, Lifebuoy Gelar Coaching Clinic Sepak Bola, Apa Sih Manfaatnya?

04 November 2022 08:00 WIB

Talkshow Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 Momen Penting bersama Lifebuoy. (Dok. Istimewa)

HerStory, Jakarta —

Saat ini, kesadaran untuk mematuhi pedoman cuci tangan pakai sabun (CTPS) masih harus ditingkatkan. Enggak hanya untuk orang dewasa, tapi anak-anak juga harus menerapkan kebiasaan CTPS.

Data BPS 2021 menunjukkan bahwa di tengah pandemi, hanya 75,38% masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS, artinya masih diperlukan edukasi berkelanjutan untuk menjadikan CTPS sebagai prioritas dalam kebiasaan sehari-hari. 

Masih dalam rangkaian kampanye #JuaraCuciTangan yang diluncurkan untuk memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia 2022 tanggal 15 Oktober lalu, Lifebuoy menggandeng pelatih Tim Nasional U-17 Bima Sakti dan atlet sepak bola nasional, Kim Kurniawan menggelar kegiatan coaching clinic sepak bola pada Kamis (3/11/2022) di Lapangan Rugby, Senayan.

"Tahun ini Lifebuoy kembali merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia lewat kampanye #JuaraCuciTangan untuk terus memperkuat pesan CTPS di 5 Momen Penting melalui sepak bola; olah raga yang digemari 77% masyarakat Indonesia dari berbagai usia, termasuk anak-anak,” kata Kevin Stefano, Senior Brand Manager Lifebuoy, PT Unilever Indonesia, Tbk.

“Sebagai bagian dari kampanye #JuaraCuciTangan, kami percaya kegiatan coaching clinic hari ini adalah medium edukasi yang sangat tepat, terlebih menyambut Piala Dunia FIFA 2022 yang sebentar lagi akan berlangsung. Melalui kegemaran terhadap sepak bola, anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai yang dapat membantu mereka lebih mudah memahami dan mempraktekkan pentingnya kebiasaan CTPS di 5 Momen Penting,” lanjut Kevin.

Psikolog Klinis Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa dicapai melalui adanya coaching clinic.

Pertama adalah peer to peer learning, dimana anak-anak bisa saling belajar atau mengajarkan satu sama lain dalam lingkungan dan situasi yang mereka sukai.

Selanjutnya, berbekal pengalaman yang menyenangkan ini akhirnya anak-anak bisa menjadi agent of change untuk menyebarluaskan apa yang mereka pelajari ke orang-orang di sekitar mereka, termasuk tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.

Rangkaian kegiatan coaching clinic ini akan direplikasi ke 5 kota lainnya (Bandung, Solo, Semarang, Bali, dan Medan) hingga 2023 mendatang. 

“Semoga seluruh rangkaian kampanye ini akan mampu menggerakkan sebanyak mungkin anak Indonesia untuk menjadi #JuaraCuciTangan di 5 Momen Penting dan bertindak sebagai agen perubahan bagi lingkungan di sekitar mereka,” tutup Kevin.

Artikel Pilihan