Ilustrasi pemeriksaan golongan sarah (Shutterstock/Edired By HerStory)
Beauty, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pria dan wanita di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dan pilihan gaya hidup seperti merokok, pola makan yang buruk dan tidak aktif secara fisik meningkatkan risiko secara drastis. Namun menurut penelitian, golongan darah pun ternyata mempengaruhi, lho!
Sean Marchese, MS, RN, seorang petugas medis terdaftar di The Mesothelioma Center dengan latar belakang uji klinis onkologi, mengungkapkan golongan darah mana yang berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.
Marchese mengatakan, sebuah studi Harvard menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A, B atau AB memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung koroner dibandingkan dengan golongan darah O.
“Alasan pastinya masih dalam penyelidikan, tetapi mungkin ada hubungannya dengan von Protein Willebrand terkait dengan pembekuan pada golongan darah non-O,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari Eat This, Kamis (17/11/2022).
Marchese juga bilang, peningkatan risikonya sekitar 5% untuk tipe A, 11% untuk tipe B, dan 23% untuk tipe AB. Peningkatan keseluruhan risiko penyakit jantung dibandingkan tipe O adalah sekitar 6%, menurut Penn Medicine Berita.
Marchese menuturkan, faktor risiko tidak secara otomatis berarti kamu akan terkena penyakit jantung, Beauty, tetapi dapat digabungkan dengan faktor lain yang membuatnya lebih mungkin
"Merokok, penggunaan alkohol, dan kurang olahraga berkontribusi pada kesehatan jantung yang buruk. Jika Anda memiliki golongan darah non-O, pertimbangkan untuk meningkatkan kebiasaan Anda dengan menyertakan lebih banyak waktu untuk berolahraga dan makanan yang menyehatkan jantung,” tegasnya.
Marchese menyatakan, jika tanda-tanda vitalmu sering berada di batas dan kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung selain golongan darah non-O, pertimbangkan pemantauan rutin di rumah menggunakan tes yang dijual bebas.
Tersedia manset tekanan darah otomatis dan alat tes kolesterol digital di sebagian besar apotek dan dapat membantumu mengawasi kesehatanmu.
Kamu juga dapat mencatat hasilnya di jurnal atau di aplikasi ponsel pintar untuk membantu melacak tren. Praktik ini memudahkan dokter mengukur risikomu secara keseluruhan untuk penyakit jantung berdasarkan pola kesehatan di antara kunjungan dokter.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.