Ilustrasi virus corona. (pinterest/freepik)
Untuk menyelesaikan penelitian, para ilmuwan melihat 300 sampel darah yang dikumpulkan sebelum pandemi. Hasilnya ditemukan bahwa hampir semua orang memiliki antibodi yang melindungi dari COVID-19 penyebab flu biasa. Ditemukan juga bahwa sekitar 5% orang dewasa yang dites memiliki antibodi yang mengenali virus SARS-CoV-2.
Dari semua orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah antibodi tertinggi ditemukan pada anak-anak. Hampir setengah dari anak-anak dalam penelitian khusus ini memiliki antibodi yang dapat melawan virus COVID-19.
"Hasil kami menunjukkan bahwa anak-anak lebih mungkin memiliki antibodi reaktif silang ini dibandingkan orang dewasa. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mengapa ini terjadi. Tetapi, itu bisa terjadi pada anak-anak," kata penulis penelitian ini, Kevin Ng, kandidat doktor di Francis Crick Institute di London.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.