Menu

Ramai Kasus Pembunuhan oleh Remaja 15 Tahun, Tanggapan Para Siswi: Prihatin!

10 Maret 2020 21:45 WIB
Ramai Kasus Pembunuhan oleh Remaja 15 Tahun, Tanggapan Para Siswi: Prihatin!

Ilustrasi seseorang sedang mengalami depresi. (Unsplash/M.T ElGassier)

HerStory, Jakarta —

Indonesia kembali dikejutkan dengan kasus pembunuhan anak berusia 6 tahun yang dilakukan oleh remaja perempuan berusia 15 tahun berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada hari Kamis, (5/3/2020) lalu.

Pelaku yang berinisial NF mengaku bunuh korban APA dengan menenggelamkannya di bak kamar mandi rumah pelaku setelah itu disimpan di dalam lemarinya. Korban merupakan tetangga sekaligus teman sebaya adik NF.

Dilansir dari berbagai sumber, NF memang kerap kali memiliki hasrat untuk membunuh. Dalam catatannya disita pihak kepolisian, NF sering menuliskan kalimat-kalimat berisi penyiksaan dengan menggunakan bahasa Inggris.

Baca Juga: Kenali 5 Hal Ini Biar Kamu Tahu Soal Kesehatan Mental

"Pelaku  dengan sadar diri menyatakan telah membunuh dan menyatakan saya enggak menyesal tapi saya merasa puas," ujar Kombes Heru Novianto di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Ramainya kasus ini, redaksi HerStory mewawancarai beberapa siswa SMA untuk menuangkan pendapatnya. Salah satu diantaranya, ada siswi bernama Ade Risna kelas 3 SMA di sekolah Swasta kawasan Jakarta Selatan. Ia turut prihatin atas terjadinya kasus ini.

"Tanggapan saya tentang kasus ini sangat lah memprihatinkan. Menurut saya ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua," tuturnya.

Wanita yang akrab disapa Riris ini juga mengungkapkan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

"Menurut aku peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak sehingga anak tersebut dapat melakukan tindakan yang enggak seharusnya dilakukan oleh anak seusia itu," tambahnya.

Selain Riris, ada juga Lutfiah Zahra yang memberikan tanggapannya. Ia mengatakan bahwa pelaku pasti melakukan perbuatan keji ini karena ada penyebabnya.

"Berdasarkan yang aku baca sesuai dengan penjelasan ahli psikologi anak, menurut aku sosialisasi di dalam keluarga enggak berjalan sempurna. Itu kalau di lihat dari gambar yang dibikin sama pelakunya," katanya.

Baca Juga: Dear Bunda! Kenali Ini Gangguan Mental yang Umum Terjadi pada Anak-Anak

Ia menambahkan bahwa berdasarkan yang dia baca, kejadian ini terjadi akibat lingkungan keluarganya. Pelaku memiliki rasa dendam terhadap ayahnya, sehingga dilampiaskan dengan cara yang enggak benar ke korban.

"Dalam gambar itu banyak garis putus-putus yang artinya dia benar-benar marah sama ayahnya.  dia punya banyak amarah yang terpendam yg akhirnya dia keluarin ke anak kecil tersebut dengan cara ngebunuh, semua salah ada di keluarga," jelasnya.

Ada juga Tiara Regista yang sependapat dengan opini di atas. Ia juga menganggap kejadian ini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua terhadap pelaku yang notabenenya masih usia remaja.

"Menurut saya anak tersebut (pelaku) kurang mendapatkan bimbingan dan arahan yang baik dari pihak keluarga ,terutama dari orang tuanya. seharusnya anak di umur mereka sangat dilarang untuk menonton hal hal yang akan mereka tiru nantinya," tutupnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.