Tina Talisa, selaku Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM RI. (Instagram/@tina_talisa)
Lagi-lagi, Tina menemukan hal unik di perjalanannya memberikan edukasi. Rupanya, perempuan memiliki antusiasme yang tinggi terkait bisnis, gak melulu soal NIB semata.
“Meski beda daerah, antusiasme perempuan itu selalu luar biasa. Perempuan sangat tinggi keingintahuannya apalagi mengenai materi di luar NIB, misal cara mengurus merek,” terangnya.
Tentunya ini menjadi sebuah angin segar di dunia perkembangan bisnis Indonesia. Dengan semangat dari perempuan bisa menggerakkan roda perekonomian yang lebih baik ke depannya.
Meski begitu, Tina kembali menegaskan tentang pentingnya sebuah NIB. Ia menganalogikan sebuah perkembangan bisnis menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor.
NIB merupakan bagian hulu atau kepala yang mana bagian lain gak akan berjalan jika bagian terdepan belum dipenuhi, yaitu NIB. Pasalnya semua izin surat-menyurat hingga perbankan membutuhkan NIB.
“NIB adalah kepala dan akan berdampak di belakangnya perlu apa saja. Semua butuh NIB,” ungkapnya.
“Misal, saya punya usaha kerupuk dan saya ingin ngurus sertifikat halal. Mau berusaha sekuat apapun lewat gak bakal berhasil kalau gak punya NIB. Ngurus BPOM gak bisa kalau gak ada NIB,” tandasnya.
Dengan adanya NIB, kata Tina, tentunya pelaku bisnis mendapatkan akses untuk mengurus segala hal yang dapat meningkatkan kredibilitas bisnis.
"Di saat yang sama ini merupakan langkah untuk memperbesar bisnis dan memperluas jangkauan pasar," pungkasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.