"Jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," kata Tony.
Selain itu, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Jenis karbohidrat ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Sehingga menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun dan membuat cepat merasa lapar pula.
"Bahkan berbuka dengan yang manis-manis juga tidak terlalu ideal karena dapat menaikkan gula darah dengan cepat lalu turunnya juga cepat, sehingga mudah merasa lapar kembali," ungkap Tony.
Lantas makanan apa yang sesuai untuk berbuka puasa?
Tony pun menyarankan untuk memilih menu berbuka puasa dengan jenis karbohidrat kompleks.
Alasannya, karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar. Jenis makanan yang bisa dipilih misalnya adalah buah-buahan.
Sedangkan untuk makan besar sebaiknya konsumsi yang dominan protein karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikan gula darah dalam tubuh secara perlahan.
Makanan tinggi protein bisa didapatkan pula pada kacang-kacangan, daging unggas seperti ayam atau daging tanpa lemak dan ikan seperti ikan cod atau salmon.
Memilih menu buka puasa yang tinggi protein akan membantu tidak makan terlalu banyak karena akan terasa lebih cepat kenyang.
Pasalnya, makan terlalu banyak saat berbuka puasa bisa mengejutkan sistem pencernaan yang cukup lama tidak memproses makanan yang dapat berakibat kembung.
Baca Juga: Deretan Makanan Wajib untuk Buka Puasa Khas Nusantara, Beauty Suka yang Mana?
Baca Juga: 2 Jenis Makanan yang Bisa Bikin Kulit Halus dan Lembap, Bisa Jadi Camilan Pengganti Gorengan Nih Beauty