Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)
Menurut BKKBN, menjaga jarak kelahiran akan lebih menguntungkan bagi keluarga dalam banyak hal, seperti kesehatan dan perencanaan ekonomi lebih baik.
Seperti diketahui, jarak kelahiran yang terlalu dekat juga berisiko membuat anak menjadi kurang gizi dan stunting.
Risiko penyakit lainnya akibat jarak kehamilan yang dekar adalah potensi prematur, plasenta terkelupas, gangguan bawaan, hingga anemia ibu.
Adapun salah satu cara menjaga jarak kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Moms juga bisa melakukan pengendalian kelahiran, dengan implan, pil, dan kondom.
Kehamilan jarak dekat tidak memberi Moms cukup waktu untuk pulih dari kehamilan. Diketahui, kehamilan dan menyusui dapat menghabiskan simpanan nutrisi, terutama asam folat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.