Ilustrasi Ibu Melahirkan (Freepik/Wavebreakmedia_micro)
Proses terjadinya emboli air ketuban bisa dikatakan cukup cepat dan cenderung mendadak, sehingga cukup sulit untuk dicegah dan dideteksi sejak dini. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab komplikasi persalinan tersebut, namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya emboli air ketuban, diantaranya adalah usia ibu hamil di atas 35 tahun, preeklamsia, gangguan plasenta, dan juga cedera pada perut atau rahim.
Biasanya wanita yang mengalami kondisi emboli air ketuban akan mengalami gejala sesak nafas, mual, muntah, keluar keringat dingin, kejang, tingkat kesadaran menurun, dan juga perdarahan.
Emboli air ketuban merupakan kejadian serius dan harus segera ditangani oleh tim medis. Jika tak diatasi dengan segera, maka kondisi ini dapat berakibat fatal bagi ibu serta bayi dan bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti kerusakan otak, gagal nafas, hingga henti jantung.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: