Ilustrasi perundungan di tempat kerja. (Freepik/seventyfour)
Setiap karyawan pasti mengharapkan lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan mendukung. Namun sayangnya, gak semua tempat kerja memiliki lingkungan yang seperti itu.
Alih-alih sehat dan nyaman, lingkungan kerja justru terasa beracun alias toxic. Lingkungan kerja yang toxic tentu akan mempengaruhi mood, produktivitas, dan kesehatan mental.
Sebab, lingkungan beracun tersebut akan membuat output kerja gak maksimal dan menghambat karier yang dibangun di tempat kerja.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 7 tanda lingkungan kerja toxic yang memberi dampak negatif untuk diri.
Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam sebuah pekerjaan. Sangat sulit untuk melakukan pekerjaan jika informasi atau instruksi yang diberikan tidak jelas, terlebih bertentangan. Komunikasi yang tidak jelas satu sama lain sedikit banyak akan mempengaruhi kesehatan mental dan menggagalkan produktivitas tiap karyawan.
Menghubungi di waktu libur, mengadakan rapat di waktu makan siang, hingga menuntut bekerja di luar jam kerja adalah banyak contoh tidak ada batasan yang diterapkan di tempat kerja. Keseimbangan kehidupan kerja yang buruk akan berdampak negatif pada kepuasan kerja dan hubungan.
Manajemen yang pilih kasih menjadi tanda tempat kerja toxic selanjutnya. Mereka akan lebih mempromosikan koleganya dibanding karyawan yang berpretasi. Hal tersebut tentu sangat mengurasi emosi dan pikiran dan dapat menganggu kesehatan fisik hingga mental. Pekerjaan yang sudah dilakukan dengan maksimal tidak akan terlihat dan menghambat kenaikan karier.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.